Jakarta - Penulis novel Harry Potter, Joanne Kathleen Rowling alias J.K. Rowling sekarang ini paling banyak dicari warga jagat sosial lantaran dirinya didoakan warganet segera meninggal dunia akibat tulisan soal transgender.
Wanita kelahiran Britania Raya pada 31 Juli 1965 ini gemar menulis novel yang mengundang pro dan kontra para penikmatnya. Termasuk lewat tulisannya berjudul Troubled Blood bercerita soal "a transvestite serial killer" (transvetite sering dianggap sebagai sebutan kuno untuk cross-dressing, yang berbeda dengan transgender.
Mengutip dari laman ibtimes.co.in dalam novel terbarunya itu, Rowling menampilkan seorang pria mengenakan gaun dan membunuh wanita. Tergambar karakter trans sebagai orang yang tidak stabil dan agresif.
"Inti dari buku itu adalah penyelidikan kasus dingin: hilangnya GP Margot Bamborough pada tahun 1974, yang diduga menjadi korban Dennis Creed, seorang waria pembunuh berantai," tulis Telegraph dalam review novel tersebut.
Sehari sebelum dirilis, JK Rowling dikecam banyak orang, yang sebelumnya telah membuat banyak komentar kontroversial tentang komunitas trans. Membuat #RIPJKRowling menjadi puncak trending Twitter di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Faktanya, JK Rowling belum meninggal dunia. Namun kelakuannya belakangan ini seakan membunuh kariernya sendiri.
Akibat tulisannya dalam Troubled Blood , Rowling banyak didoakan para pengguna Twitter segera meninggal.
"Seriously. I mean, fucking seriously. Anyone tweeting the hashtag #RIPJKRowling is a bone fide fucking moron and touched in the head. Wishing death on a woman who has stated her position calmly, clearly and without prejudice (unlike me) does not deserve this amount of opprobrium," tulis akun @DelizaDoolittle.
Sementara Media Independent.co.uk melaporkan bahwa pihak JK Rowling belum memberikan tanggapan terkait kasus ini.[]