Jakarta - Jepang perhatian terhadap warganya yang mubazir buang makanan setiap hari. Mencegah perilaku tersebut, pemerintah negara berjulukan matahari terbit itu akan mewujudkan hadirnya aplikasi smartphone yang dapat mengkalkulasi makanan terbuang tiap warganya.
Dikutip dari laman The Japan News, Pemerintah Jepang sedang mengembangkan aplikasi yang dapat menghitung total biaya dari makanan yang terbuang setiap harinya.
Nantinya aplikasi itu akan memberi tahu penggunanya total uang terbuang sia-sia untuk makanan yang mereka beli tetapi tidak dimakan.
Tindakan itu berdasarkan upaya Jepang ingin mengurangi limbah makanan, dan mendorong warganya agar tidak mubazir membeli makanan yang tidak diperlukan.
Ilustrasi makanan di dalam kulkas. (Foto: Pixabay)
Teknis menggunakan aplikasi, sejauh ini dengan cara memasukkan nama item makanan yang ingin dibuang pengguna. Selanjutnya aplikasi akan memberi informasi persis seperti ketika pengguna melihat struk usai membelinya, termasuk biaya pasca-pakai ketika membuang makanan.
Aplikasi ini juga akan menganalisis jumlah makanan yang tersisa di kulkas dan memberi tahu pengguna kapan waktu tepat untuk membeli barang-barang tertentu.
Aplikasi ini direncanakan selesai pada akhir tahun 2021. Sedangkan versi uji cobanya ditargetkan lebih awal yaitu pada akhir fiskal Jepang tahun depan.
Badan Urusan Konsumen Jepang mengalokasikan anggaran sebesar 80 juta yen atau sekitar Rp 10,6 miliar untuk mengembangkan aplikasi ini. Biaya itu diambil dari anggaran fiskal 2021.
Baca juga:
- Apa yang Terjadi Ketika Anda Sarapan 1 Telur Setiap Hari?
- Apakah Air Hujan Bisa Diminum? Begini Menurut Ahli
- Studi Ungkap Bahaya Diet Soda Bagi Jantung dan Gejala Strokes