Jenderal Angkatan Laut Raih Tiket di Pilkada Samosir

Laksamana Pertama (Purn) Marhuale Simbolon dan Ir Guntur Sinaga dipastikan meraih tiket untuk ikut berlaga di Pilkada Kabupaten Samosir.
Proses penyerahan SK KPU Kabupaten Samosir kepada bakal pasangan calon Bupati Samosir Laksma (Purn) Marhuale Simbolon-Guntur Sinaga atau berjuluk Marguna, Jumat, 21 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Fernando)

Samosir - Laksamana Pertama (Purn) Marhuale Simbolon dan pasangannya Ir Guntur Sinaga dipastikan meraih tiket untuk ikut berlaga di Pilkada Kabupaten Samosir pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hal itu terungkap saat KPU Kabupaten Samosir melalui rapat pleno pada Jumat, 21 Agustus 2020, menyatakan pasangan itu memenuhi syarat dukungan untuk dapat maju sebagai bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan dibuka pendaftarannya pada 4-6 September 2020.

Dalam rapat pleno KPU setempat, pasangan calon jalur independen itu menyerahkan 12.244 dukungan kartu tanda penduduk atau KTP. Jumlah itu melewati syarat minimal, yakni sebanyak 9.304 KTP.

"Bahwa hasil perbaikan syarat dukungan pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga yang sah sebanyak 4.480 dukungan. Sehingga dengan digabungkannya keseluruhan hasil verifikasi rekapitulasi sebelumnya, jumlah syarat dukungannya telah mencapai 12.244 KTP," kata Ketua KPU setempat Ika Rolina Samosir.

Menurut Ika, pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga menjadi satu-satunya bakal pasangan calon lewat jalur perseorangan.

"Dengan jumlah tersebut, pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga mempunyai hak untuk melakukan pendaftaran pasangan calon Bupati Samosir yang akan dibuka pada 4 sampai 6 September 2020 mendatang," terang Ika.

Datang ke kantor KPU setempat bersama sejumlah pendukungnya, wajah Marhuale Simbolon terlihat penuh optimisme untuk dapat bertarung pada Pilkada Samosir.

"Kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih atas semua dukungan masyatakat. Ini adalah Partai Koalisi Rakyat sehingga kepercayaan rakyat akan kami jaga dengan segenap hati untuk menang pada Pilkada Samosir," katanya.

Selama 15 tahun Samosir tidak terperhatikan dan tidak tersentuh program Pemkab Samosir di sektor pertanian

Dengan disahkannya Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga yang sering disapa Marguna ini, juga menjadi pernyataannya kepada publik bahwa Marguna tidak akan pernah mundur.

"Ada isu di luar sana kami akan mundur. Maka pengesahan KPU hari ini kami membuktikan bahwa Marguna tidak akan pernah mundur dan kami akan berjuang sampai akhir untuk memenangkan Pilkada Samosir," tegas Marhuale.

Marhuale, jenderal bintang satu di TNI Angkatan Laut adalah kelahiran Samosir, 12 Agustus 1960. Mempunyai dua anak dari seorang istri bernama Rospita Silalahi.

Marhuale dalam setiap pernyataannya selalu mengatakan akan mengubah blueprint Samosir bila dipercaya rakyat menjadi bupati.

"Saya Marhuale, akan merubah blueprint Samosir dengan tegas dari berbasiskan pariwisata menjadi berbasiskan pertanian. Karena mayoritas warga Samosir adalah 85 persen petani," ujarnya.

Menurutnya, perubahan blueprint Samosir dari pariwisata ke pertanian sangat diperlukan, untuk meningkatkan perekonomian melalui pertanian yang dikelola rakyat.

"Selama 15 tahun Samosir tidak terperhatikan dan tidak tersentuh program Pemkab Samosir di sektor pertanian. Mereka membuat blueprint Samosir ini berbasiskan pariwisata," katanya.[]

Berita terkait
Banyak Warga Samosir Abaikan Protokol Kesehatan
Banyak warga Kabupaten Samosir, Sumut, tampaknya mengabaikan protokol kesehatan. Saat di pasar dan sekolah tak mengenakan masker.
Penebangan Liar Hutan Tele Samosir Masih Berlangsung
Keponakan Sitor Situmorang, mendukung aparat hukum menuntaskan kasus hukum Area Penggunaan Lain (APL) Hutan Tele.
Polisi Samosir Berhati Mulia Brigadir Heri Ompusunggu
Seorang polisi di Samosir, Sumut, pernah menebus jenazah korban kecelakaan lalu lintas. Polisi berhati mulia itu kembali melakukan aksi mirip.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.