Samosir - Banyak warga Kabupaten Samosir, Sumut, tampaknya mengabaikan protokol kesehatan. Salah satunya saat di pasar dan sekolah tak mengenakan masker.
Hal itu dilihat langsung rombongan Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Sumut saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir pada Rabu, 19 Agustus 2020.
Dalam pertemuan di aula kantor bupati di Pangururan, Ketua Pansus DPRD Sumut Akbar Himawan Buchari, mengingatkan soal pembukaan objek wisata yang berpotensi membuat Kabupaten Samosir menjadi zona merah Covid-19.
"Kami ingatkan, jangan sampai dengan dibukanya kembali pariwisata, Samosir menjadi zona merah," kata Akbar.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir Jabiat Sagala, mengatakan pihaknya sudah membuka seluruh objek wisatanya sejak 29 Juli 2020 khusus untuk wisatawan nusantara. Baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Jabiat menyebut, kondisi Covid-19 di daerahnya masih zona hijau. Sempat ada warga terkonfirmasi Covid-19 langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung. Kurang lebih seminggu warga tersebut sehat kembali.
Akbar juga menyoroti soal apakah jaring pengaman sosial masih dibutuhkan, mengingat kegiatan ekonomi warga sudah dibuka kembali.
"Apakah masih dibutuhkan jaring pengaman sosial. Karena kami tadi lihat pasar-pasar sudah dibuka. Hanya saja tak memperhatikan protokol kesehatan, Pak," kata Akbar.
Kritik juga disampaikan anggota Pansus DPRD Sumut Tuahman Purba. Dia melihat banyak warga di sejumlah lokasi yang mereka lintasi tidak pakai masker.
"Sama seperti tadi waktu kami lewat, aku banyak melihat warga tak pakai masker. Nah, ini kebijakan strategisnya di dinas kesehatan. Jangan sampai timbul kluster baru. Harus diantisipasi, kalau tidak akan tiba-tiba meningkat," ujarnya.
Selain itu kata dia, pelajar yang sudah mulai masuk sekolah belum secara maksimal menerapkan protokol kesehatan.
Pakai masker, sering cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, dan jaga jarak interaksi
"Saya juga tadi lihat di jalan anak-anak sekolah tak pakai masker. Kami tanya, enggak apa-apa, karena kami di kampungnya. Katanya pula ke kami. Memang betul, tapi kan antisipasi yang perlu," kata Tuahman.
Dana Refocusing
Kesempatan itu Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Mahler Tamba, menjelaskan terkait alokasi penggunaan dana covid.
Kata dia, penggunaan belanja tidak terduga non refocusing tahap I sejak 17-31 Maret 2020 dengan tiga sasaran prioritas.
Di antaranya penanganan kesehatan dan hal-hal yang terkait kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial dan lain-lain sebesar Rp 1. 880.621.425, realisasi Rp 944.050.768, dan sisa Rp 944.050.65.
Pasien Covid
Terpisah, melalui siaran persnya Dinas Kominfo Samosir menyebut, sesuai data Satgas Penanganan Covid-19 pada Rabu, 19 Agustus 2020 ditemukan satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu suspek Covid-19
Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial JS, warga Desa S, Kecamatan Ronggur Nihuta dan kini dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Hal itu diakui Kepala Dinas Kominfo Rohani Bakara. Dia lalu meminta warga dan pelaku usaha wisata tidak abai dengan protokol kesehatan.
"Pakai masker, sering cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, dan jaga jarak interaksi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan dr Nimpan Karo-karo, menyebut pasien terkonfirmasi positif Covid-19 telah dirujuk bulan lalu ke RSUP Haji Adam Malik dengan diagnosis CA Gaster.
"Dari Samosir beliau belum terkonfirmasi Covid-19 dan dirujuk ke Medan dengan diagnosis CA Gaster dan setelah sebulan di Medan beliau terkonfirmasi corona," terang Nimpan, Kamis, 20 Agustus 2020.[]