Jembatan Aria Wangsakara di Banten Jadi Jembatan Terlebar di Indonesia

Ini merupakan jembatan dengan hiasan ornamen batik etnik terbesar dan mendapatkan penghargan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia.
Jembatan Aria Wangsakara di Banten. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Setelah meresmikan Gedung 8 Lantai RSUD Banten, Masjid negeri dinatas awan, Rahmatan lil 'Alamin dan juga Jembatan Ciberang, baru baru ini Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) kembali meresmikan hasil pembagunan yang dilakukannya selama menjabat, yaitu. jembatan Aria Wangsakara atau jembatan Bogeg.

Dikutip dari laman Instagram @pemprov.banten, Jembatan Aria Wangsakara yang baru diresmikan pada, Selasa, 29 September 2022 merupakan jembatan dengan hiasan ornamen batik etnik terbesar.

Jembatan ini mendapat penghargaan rekor dunia Muri yang diberikan oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia.

Dalam sambutannya, Wahidin Halim berharap mudah-mudahan keberadaan jembatan yang sangat lebar dan megah ini bisa memberi manfaat sebagai sarana transportasi masyarakat Banten, tanpa mengurangi jembatan Bogeg yang lama.

"Sebagai bentuk penghargaan kami kepada jasa Pahlawan Nasional, jembatan ini dinamakan menjadi jembatan Aria Wangsakara," ujarnya.

WH menjelaskan, Aria Wangsakara merupakan pahlawan nasional, menantunya Sultan Abdul Mufakir, cucu dari Prabu Surosowan, serta aktif juga sebagai imam besar sekaligus ulama besar kalau itu.

"Beliau ditugaskan oleh Sultan untuk mempertahankan perbatasan Tangerang melawan Belanda. Aktivitas dan sepak terjangnya juga sudah tidak diragukan lagi, kemudian beliau dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional," ungkapnya.

Selain membangun Jembatan Aria Wangsakara, Pemprov Banten juga akan melakukan pelebaran ruas jalan Syeh Nawawi Albantani dari Terminal Pakupatan sampai Palima.

Selain itu, akan dibangun juga ruas jalan dari Cikeusal sampai Kawasan Pusat pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

"Lalu kemudian pelebaran jalan Baros, sampai tembus ke Banten International Stadium (BIS), sebagai stadion paling megah yang bisa dinikmati oleh masyarakat Banten nantinya," ucapnya.

Atas permasalahan itu, pembangunan jembatan ini menjadi program skala prioritas pembangunan daerah.

"Jembatan ini membentang sepanjang 90 meter dengan lebar jembatan 33,8 meter dengan jumlah lajur sebanyak delapan lajur untuk dua arah. Yang Insya Allah jembatan ini akan menjadi jembatan terlebar di Indonesia," katanya.

Peresmian jembatan Aria Wangsakara itu dilakukan langsung oleh Banten">Gubernur Banten Wahidin Halim yang ditandai dengan penabuhan bedug secara bersamaan yang kemudian dilanjutkan dengan penandatangan prasasti.

Selain itu, prosesi peresmian jembatan Aria Wangsakara ini juga turun dihadiri oleh ratusan masyarakat yang menyatu dengan para tamu undangan serta dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

Dalam kurun waktu lima tahun ini, Pemprov Banten sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,4 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan Provinsi.

"Semua pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan Provinsi sudah hampir selesai semua menjadi mantap. Bagi masyarakat yang akan menuju ke Lebak, Bayah, Sumur itu jalannya sudah mantap, cor semua. Hasilnya sekarang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Banten, termasuk juga pembangunan dua RSUD di Labuan dan Cilograng," jelasnya.

WH mengungkapkan, Pemprov Banten selama ini telah melakukan pembangunan di berbagai sudut desa dan kota, termasuk kawasan Banten Lama yang sudah dilakukan revitalisasi.

Selanjutnya Caringin yang akan juga dipercantik.

Berbagai pembangunan itu akan terus dilakukan, guna mengubah peradaban baru masyarakat Banten yang lebih maju.

"Ada kebanggan bagi kita. Ketika orang bicara stadion, kita punya yang paling bagus dan megah. Ketika orang bicara tempat ziarah, kita punya yang paling bagus dan nyaman. Ketika bertanya tentang jembatan, kita punya yang paling bagus dan kokoh juga. Jadi kita sekarang harus bangga menjadi warga Banten," pungkasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan menambahkan, pembangunan jembatan ini berada di ruas jalan Palima atau dikenal dengan ruas jalan Syekh Nawawi Albantani.

Ruas jalan ini membentang sepanjang 10,3 kilometer.

Dimana jalan ini merupakan akses di Kota Serang yang menghubungkan berbagai pusat kegiatan dari terminal, Polda Banten, KP3B, Kantor Kejati Banten, Sport Center atau Banten International Stadium (BIS), kawasan pendidikan, bendungan Sindang Heula dan RSUD Banten.

Jalan ini juga merupakan jalan arteri, menuju Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

"Kondisi jembatan Bogeg yang lama dengan lebar yang cukup sempit hanya 5 meter kondisinya kurang mendukung terhadap lalu lintas transportasi, bahkan menjadi salah satu penyebab kemacetan yang parah yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Banten, khususnya Kota Serang," ujarnya.

Kontraktor pelaksana pembangunan jembatan ini, tambah Arlan, adalah PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk, dengan konsultan pengawas PT Anugrah Prida Pradana dan PT Dwi Karsa dengan nilai kontrak sebesar Rp164,9 miliar menggunakan konstruksi steel box.

Baca Juga: Mesir Menuduh Pendukung Senegal Lakukan Rasisme dan Intimidasi Setelah Kalah di Playoff Piala Dunia

"Untuk ornamen jembatan yang digunakan motif batik Banten Singayaksa dan Mandalika. Serta pada railing jembatan menggunakan motif Banten Pamarangge," tuturnya.

Proses pelaksanaan pembangunan ini, diakui Arlan, banyak mengalami hambatan dan rintangan.

Hal itu sangat mempengaruhi proses pelaksanaan kontruksi baik secara teknis maupun non teknis.

"Namun atas arahan dari pak Gubernur dan pak Wagub, Alhamdulillah semua itu bisa teratasi dengan baik," pungkasnya. []


Baca Juga




Berita terkait
Penantian Masyarakat Desa Babakan Asem di Banten Berakhir Bahagia Usai Terima Sertifikat Tanah
Ayunah sangat bersyukur telah mendapat sertipikat tanah dari Kementerian ATR/BPN dan sertifikat ini dapat diturunkan sebagai warisan.
Menteri ATR/BPN Serahkan 2.989 Sertipikat Tanah di Provinsi Banten
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil serahkan 2.989 sertipikat tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Banten.
Gandeng AFD Prancis, PLN Bakal Bangun Pembangkit Tenaga Angin 200 MW di Banten
Selain untuk memperkuat keandalan pasokan listrik, proyek pembangkit ramah lingkungan juga mendukung pencapaian target bauran energi baru.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.