Gandeng POS Indonesia, Kementan Perkuat Lalu Lintas Ekspor Pertanian

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam setiap kesempatan mengatakan ekspor komoditas pertanian harus terus diperkuat.
Kementan Perkuat Lalu Lintas Ekspor Pertanian. (Foto: Tagar/Kementan)

Jakarta - Ekspor pertanian menjadi salah satu indikator kinerja sektor pertanian selama ini. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam setiap kesempatan mengatakan ekspor komoditas pertanian harus terus diperkuat dan ditingkatkan terutama di masa pandemi Covid-19. 

Ia menekankan ekspor menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat peran sektor pertanian dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Selaian upaya Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (GRATIEKS), peningkatan ekspor pertanian juga dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan menggandeng PT. POS Indonesia


Pos Indonesia group telah berpengalaman dalam pengiriman paket termasuk komoditi hasil pertanian dan hewan serta turunannya, mulai dar rotan, tanaman hias bahkan jengkol, hingga hewan yang diawetkan.


Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Kementan, Junaidi mengatakan upaya ini sebagai salah satu implementasi arahan Mentan SYL dalam peningkatan ekspor sekaligus memperluas dan meningkatkan lalu lintas ekspor pertanian di pasar global.

"Ini kegiatan yang harus ditingkatkan, karena akan memberi manfaat kepada seluruh khalayak terkhusus kepada para petani dalam arti luas, kerjasama ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam peningkatan ekspor seperti program Gratieks," ujarnya usai menghadiri acara Tani On Stage (TOS) di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung, Jumat, 4 Februari 2022.

Kerjasama Kementan dan POS Indonesia juga ditandai dengan melepas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Barat senilai Rp 33,8 miliar melalui jasa pengiriman pos. 

Junaidi menyampaikan jaringan PT. Pos Indonesia dapat mendukung peningkatan ekspor pertanian, dan memudahkan masyarakat awam serta pelaku bisnis untuk memindahkan hewan, tumbuhan dan produknya dari satu area ke area lain.

"Di masa pandemi, ekspor pertanian kita tetap berjalan dan bertumbuh, hal ini didorong oleh program pertanian baik on-farm maupun off-farm, serta kemudahan ekspor, salah satunya melalui jasa pengiriman pos,” ucapnya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero), Nezar Patria menyebut pihaknya memiliki inovasi layanan berupa Pos Aja! Layanan ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan yang berkembang ditengah era digital saat ini, layanan ini juga sekaligus membuktikan bahwa pihaknya berupaya untuk terus beradaptasi dan mendorong ekspor pertanian agar lebih mudah diakses.

“PT. Pos Indonesia adalah BUMN yang bergerak dan berusaha di bidang jasa kurir, logistik, finansial dan retail, kami juga memiliki 4494 kantor pos di seluruh Indonesia, ada 50 ribu agen pos yang tersebar diseluruh Indonesia dan siap melayani pengiriman domestik maupun internasional,” katanya.

Selain untuk melakukan pengawasan pengiriman terkait karantina hewan dan tumbuhan, Kerjasama ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor, yang ditargetkan dapat meningkat hingga kali lipat.

“Pos Indonesia group telah berpengalaman dalam pengiriman paket termasuk komoditi hasil pertanian dan hewan serta turunannya, mulai dar rotan, tanaman hias bahkan jengkol, hingga hewan yang diawetkan,” ujarnya. []

Berita terkait
Ekspor Pertanian Januari-Oktober 2021 Capai Rp 518,8 Triliun
Kementan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, meski dalam pandemi Covid-19, sektor pertanian terus mencatatkan kinerja yang luar biasa ini.
Ekspor Pertanian Naik 4,18 Persen Selama November 2021
BPS merilis kinerja ekspor nasional bulan November 2021 Nilai ekspor Indonesia November 2021 mencapai 22,84 miliar atau naik 3,69 persen.
Ekspor Hasil Pertanian Bisa Jadi Cuan
Dalam bidang pertanian, banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan passive income sebagai pendapatan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)