Jemaah Haji dan Umrah di Papua Ditunda karena Corona

Karena pandemi Covid-19, jemaah haji dan umrah di Papua masih tertunda tahun ini.
Jagong masalah umroh dan haji (Jamarah) Indonesia yang digelar di Jayapura, Papua, Kamis 28 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Jemaah haji dan umrah untuk Indonesia, khususnya wilayah Papua masih tertunda tahun ini. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 hingga kini masih melanda dunia.

Meski demikian, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua tengah mempersiapkan pembekalan jemaah haji di wilayahnya, sebelum organisasi kesehatan dunia atau WHO memperbolehkan aktivitas perjalanan pilgrim antar negara.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Syamsuddin mengatakan, pihaknya tengah mempersiakan tiga hal bagi jemaah haji dan umrah, meskipun pelaksanaannya tertunda tahun ini.

"Jemaah haji untuk tahun 2020 ini memang sudah tertunda. Namun ada tiga hal yang kami lakukan saat ini, yaitu mengedukasi umat, mengkomunikasikan kebijakan pusat dengan daerah, dan mengajak umat untuk bersabar. Karena tujuan penundaan ini adalah keselamatan diri jemaah maupun masyarakat semua," ujar Syamsuddin di sela kegiatan Jagong Masalah Umrah dan Haji, di Jayapura, Rabu 28 Oktober 2020.

Jemaah haji untuk tahun 2020 ini memang sudah tertunda.

Diketahui, pemerintah Saudi Arabia telah membuka ibadah haji dan umrah di Mekkah. Namun pesertanya hanya berasal dari negara tersebut. Otoritas setempat menutup sementara waktu layanan wisata pilgrim di wilayah ini, guna mencegah klaster baru penyebaran virus corona.

Sementara, Kementerian Agama Republik Indonesia saat ini fokus memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi seluruh calon jemaah haji dan umrahnya.

Menteri Agama Fachrul Razi memperkirakan jumlah jemaah haji Indonesia pada 2020 sebanyak 231 ribu. Angka ini diperoleh berdasarkan kuota dasar jemaah haji sebanyak 221 ribu, dengan asumsi tambahan calon peserta 10 ribu jemaah.

Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Papua, H Musa Narwawan menambahkan, Jemarah atau jagong masalah umrah dan haji digelar untuk membahas potensi persoalan sebelum jemaah haji diberangkatkan. Jemarah rutin digelar setiap tahun.

"Ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sebelum mengikuti umrah atau ibadah haji. Pembinaannya harus maksimal. Kapan jemaah haji diberangkatkan masih kita tunggu dari pusat, karena ini masih pandemi Covid-19," kata Musa.

Untuk diketahui, jemaah haji di Indonesia dibagi menjadi tiga zona. Antara lain zona satu terdiri dari wilayah Sumatera dan sekitarnya, Jawa sekitarnya zona dua, dan Papua masuk zona tiga. "Embarkasi kami berada di Makassar," katanya. []

Berita terkait
Bandar Tembakau Gorilla Ditangkap di Nabire Papua
Polisi menangkap bandar Tembakau Gorilla di Nabire Papua. Dia ditangkap saat menjemput paket di salah satu ekspedisi.
Semua Pihak Diminta Hormati Penetapan Sekda Definitif Papua
Pemuda Adat Papua meminta semua pihak agar menghentikan polemik terkait penetapan Sekda definitif. Ini alasannya
Kapolres di Papua Diminta Amankan Pilkada dan Pengumuman CPNS
Kapolda Papua memerintahkan Polres jajarannya untuk mengamankan Pilkada dan pengumuman CPNS di wilayahnya. Ini alasannya.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.