Jejak Langkah Dua Ulama Karya Terakhir Gus Solah

Jejak Langkah Dua Ulama merupakan karya film Gus Solah, menceritakan tentang perjalanan dua tokoh Islam pendiri Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Sepupu Gus Solah, Fahmi Amrullah merasa sedih kehilangan sosok yang menjadi pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Jombang - Kepergian Salahuddin Wahid atau Gus Solah membuat seluruh penghuni pondok pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang merasa kehilangan. Pasalnya, sosok Gus Solah begitu kuat dalam memasukan ponpes tersebut.

Sepupu Gus Sholah, Fahmi Amrullah mengaku kaget mendengar kabar meninggalnya Gus Solah. Apalagi saat itu ia sedang di Jakarta me-review film Jejak Langkah Dua Ulama.

"Tentu merasa kehilangan, bukan hanya saya, atau penghuni Pondok Tebuireng. Tapi juga seluruh masyarakat Indonesia juga pasti merasa kehilangan," kata Gus Fahmi, Senin 3 Februari 2020.

Film Jejak Langkah Dua Ulama ini menurut Gus Fahmi merupakan karya dari Gus Solah. Sebab, dia juga menginginkan film tersebut menjadi syair Islam ke masyarakat.

"Kemudian beliau jadi eksekutif produser film Jejak Langkah Dua Ulama. Nah kemarin saya ke Jakarta mau review film itu, berdasarkan perintah beliau. Karena Gus Solah ingin hasil review tersebut disampaikan ke beliau," imbuh dia.

Tentu merasa kehilangan, bukan hanya saya, atau penghuni Pondok Tebuireng. Tapi juga seluruh masyarakat Indonesia juga pasti merasa kehilangan.

Seperti diketahui, film Jejak Langkah 2 Ulama merupakan karya kolaborasi antara Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah.

Film ini mengangkat kisah perjalanan dua orang tokoh pendiri ormas keagamaan terbesar di Indonesia (NU dan Muhammadiyah), KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan.

Namun, sebelun menyaksikan film tersebut, Gus Fahmi sempat menjenguk Gus Solah di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Sayangnya, tak bisa menemui, karena kondisi yang masih belum stabil.

"Iya sempat menjenguk, tapi tidak boleh, akhirnya saya dan teman-teman lain hanya mengisi buku tamu saja. Terus ke tempat pemutaran film untuk meriview," tambah Gus Fahmi.

Makam Gus SolahPenggalian makam Gus Solah, di komplek pemakaman keluarga di Ponpes Tebuireng, Jombang. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Selain itu, Gus Solah juga menjadi pengasuh pondok pesantren Tebuireng, Jombang sejak 2006. Selama kepemimpinanya, Gus Fahmi menyebut banyak perubahan yang dilakukan.

Ia juga mencontohkan perubahan yang dilakukan antaranya secara fisik pembangunan dan fasilitas untuk santri. Serta juga non fisik seperti kurikulum pesantren modern.

"Tentu ketika beliau menjadi pengasuh melakukan banyak perubahan di pesantren tebu ireng, baik fisik maupun non fisik. Seperti dulu itu pesantren tidak pakai ranjang sejak belau mengasuh pakai ranjang. Terus kurikulum, seperti beliau mendirikan trend sains, artinya basic sains tapi berdasarkan Al-Quran. Ini tentu sesuatu yang luar biasa," ujar dia.

Selain itu, menurut Gus Fahmi berpesan bagaimana pesantren Tebuireng tak kehilangan ruhnya. Yakni dengan mendirikan majelis mualimin, dimana hal itu untuk mengkaji dan mempelajari kitab-kitab kuning saja.

"Disamping itu beliau, ingin pesatren tebu ireng ini tak kehilangan ruhnya. Sehingga beliau mendirikan majelis mualimin, yang khusus mempelajari kurikulum pesantren, atau belajar kitab kuning saja," ucap dia.

Selama memimpin pondok, Gus Fahmi menilai Gus Solah merupakan pemimpin yang sabar, baik, disiplin, idialis, dan selalu melibatkan keluarga dalam mengambil setiap kebijakan atau keputusan.

"Beliau orang yang luar biasa disiplin, suka melibatkan keluarga dalam berbagai hal. Artinya beliau membentuk majelis keluarga dengan tujuan bisa memberikan masukan dan saran kepada beliau tentang kebijakan yang akan diambil," punkas Gus Fahmi dalam melihat sosok Gus Solah semasa hidupnya.

Seperti diketahui Gus Solah dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Minggu 2 Januari 2020 malam. Informasi meninggalnya Gus Sholah menyebar di media sosial dan grup percakapan.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat Tagar, rencananya jenazah Gus Solah akan diberangkatkan pukul 10.00 WIB, lalu pukul 12.00 WIB menuju ponpes Tebuireng

Kemudian, pukul 14.00 WIB disemayamkan di Masjid Ponpes Tebuireng, Jombang. Setelah itu, baru sore pukul 16.00 akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga.

Pantauan lokasi saat ini saja, Ponpes Tebuireng semakin ramai. Bahkan sejak pagi tadi hema tahlin dan doa berkumandang di area pondok. Serta, beberapa pekerja juga sudah tampak mulai menggalih tempat dimana Gus Solah akan dimakamkan. []

Berita terkait
KKP Tak Periksa Ulang Warga Surabaya dari China
KKP Surabaya tidak melakukan pemeriksaan ulang terhadap warga Jatim yang tiba dari China, karena sudah menjalani masa inkubasi 14 hari di Natuna.
Jalan Terjal Sugianto Hijaukan Hutan di Malang
Petani di Kabupaten Malang, Sugianto tak pernah lelah untuk menghijaukan kembali hutan yang sudah gundul akibat penebangan liar.
Banjir Bandang di Jember, 450 Jiwa Mengungsi
Banjir bandang terjadi di Kabupaten Jember membuat tim gabungan membentuk posko untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.