Tarutung - Puluhan titik kabel jaringan listrik bertegangan tinggi di wilayah kerja unit pelayanan teknis PT PLN Tarutung terlihat menyemak oleh rimbunan pohon dan kabel jaringan TV kabel swasta.
Kondisi itu terlihat seperti ajang tontonan bagi warga yang lalu lalang di Jalan TD Pardede, Desa Simamora, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Menurut warga, pihak PT PLN terlihat lebih peduli memperbaiki fasilitas tiang milik perusahaan swasta seperti TV kabel yang turut menumpang di tiang milik PT PLN.
"Pohon bambu ini sudah tumbang satu bulan silam, namun tidak kunjung diperbaiki. Malah penambahan jaringan televisi kabel yang sibuk diurusi PLN," kata Rian Lumbantobing, di seputaran Jalan TD Pardede.
Lumbantobing mengatakan, sepatutnya dengan kehadiran TV kabel dengan menumpang di tiang milik PLN, petugas sudah sewajarnya lebih cepat melakukan pembersihan lokasi rawan gangguan.
"Ada apa dengan manajemen PT PLN ini sebenarnya. Apakah tidak ada anggaran pembersihan padahal sudah nyata TV kabel menumpang yang kemungkinan membayar kepada manajemen PLN," katanya.
M Purba, 46 tahun, warga lainnya menuding PT PLN selama ini lalai memelihara jaringan di sejumlah lokasi yang berada di pinggir jalan.
"Apakah petugas PLN tidak melihat jaringan itu. Jangan sudah ada korban, baru PLN sibuk," kata Purba.
Purba mengingatkan PT PLN agar lebih jeli atas laporan warga guna menghindari kejadian mematikan seperti di Sipoholon beberapa bulan silam.
"Korban anak sekolah di Sipoholon adalah satu kejadian memalukan akibat kelalaian PLN juga," ungkapnya.
Adnan, Manager Unit Pelayan Teknis PT PLN Tarutung saat dihubungi mengatakan akan segera melakukan pembersihan lokasi yang terimbas rimbunan pohon.
Dia mengharapkan kerja sama warga pemilik pohon di seputar jaringan, selalu menjaga jarak minimal dengan kabel jaringan listrik milik PT PLN.
"Untuk pohon yang mengganggu jaringan listrik, kami pelihara dengan pemangkasan. PLN mengimbau masyarakat agar pohon yang dekat jaringan, dapat kita lakukan pemangkasan dan pemotongan dengan jarak aman tiga meter dari jaringan," kata Adnan.
Disinggung apa tanggung jawab TV kabel dalam memelihara jaringan, menurutnya itu tanggung jawab Iconplus sebagai mitra TV kabel.
"Untuk pemakaian tiang milik PLN ke Iconplus selaku pengelola," jawab Adnan, Selasa 15 Oktober 2019.
Ini kesalahan PLN tanpa kontrol jaringan yang berpotensi menyambar nyawa manusia
Nyawa Bocah Melayang
Untuk diketahui akibat kelalaian PT PLN kejadian memilukan telah menimpa seorang anak. Meninggal setelah disambar listrik dari kabel penahan tiang milik PT PLN di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, pada Sabtu 16 Maret 2019 silam.
Bocah itu bernama Jeslin Hutauruk, kelas 3 SD Negeri 173135 Hutagurgur, Lumban Baringin, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara.
"Saat mau pulang sekolah menempuh jalur singkat dengan memotong jalan, tiba-tiba tersambar tegangan tinggi," ungkap Hutauruk, warga Desa Hutauruk.
Kejadian kabel penahan tiang milik PT PLN menyambar nyawa dibenarkan Kepala Desa Hutauruk, Jhon F Manalu. Peristiwa itu, kata Jhon, terjadi saat korban melewati jalur singkat ketika pulang dari sekolah menuju rumahnya di Dusun Partangga.
"Kejadian jam 11.00 WIB. TKP di Dusun Hutagurgur. Pihak keluarga tidak menuntut siapa-siapa dan sudah ada perdamaian antara keluarga dengan pihak PLN. Dan sudah ditangani kepolisian," ungkap Jhon.
Menurut keterangan warga, korban memegang kabel jaringan listrik milik PT PLN saat pulang sekolah. Warga memastikan kabel dialiri arus listrik, padahal sepatutnya aman dari tegangan tinggi.
"Ini kesalahan PLN tanpa kontrol jaringan yang berpotensi menyambar nyawa manusia," ujar warga Desa Hutauruk tanpa bersedia menyebut nama.
Manajer PLN Cabang Tarutung, Poltak Nainggolan, saat itu mengaku telah berdamai dengan memberi ganti rugi biaya kepada keluarga korban.
"Sudah ada kesepakatan damai akibat kejadian ini kepada keluarga korban, Lae," jawab Poltak. [ ]