Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa fokus program Kementerian Pertanian harus pada perbaikan taraf hidup para petani. Program kegiatan, difokuskan pada peningkatan produksi yang berbasis pertanian maju, mandiri dan modern dan diikuti kualitas pangan berdaya saing ekspor.
Ke depan target kita adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai agenda yang paling utama.
"Fungsi Kementan adalah bagian-bagian energi bagi semua pihak untuk menjaga ketahanan pangan nasional dalam kondisi aman dan terkendali, terutama saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Ke depan target kita adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai agenda yang paling utama," katanya di Jakarta Senin, 1 Februari 2021.
Tidak hanya itu, Mentan Syahrul juga membeberkan program kerja utama Kementan 2021 menyasar pada peningkatan ketahanan pangan dan nilai tambah ekspor yakni dengan meningkatkan produktivitas pertanian dimana daerah yang mengalami defisit akan diberi perhatian yang lebih yang solusif. Langkah ini dinilai dapat memberikan peningkatan pada kesejahteraan petani.
“Tugas kita yang bergerak di sektor pertanian ini tidak kecil. Mau seperti apapun kondisi pandemi saat ini, kita harus terus memastikan kebutuhan pangan 273 jiwa warga Indonesia. Sekarang ini kita harus bisa memaksimalkan potensi produk kita untuk ekspor. Lihat data kabupaten, mana saja yang membutuhkan bantuan. Kita harus bantu fasilitasi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri menambahkan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional merupakan hasil kerja keras para petani di seluruh Indonesia.
Serta adanya dukungan dari pemerintah daerah dan semua pelaku usaha sektor pertanian. Sinergitas ini tentunya atas dorongan penuh dari Mentan SYL, sebab membangun pertanian adalah tugaa negara sehingga harus melibatkan semua elemen.
“Ini adalah capaian yang membanggakan sekaligus modal awal untuk mengawali kinerja sektor pertanian. Capaian ini juga tak lepas dari kerja keras para petani sebagai ujung tombak pertanian Indonesia,” jelas Kuntoro.
Menurut Kuntoro, hingga saat ini Kementan terus menjalankan berbagai program dan terus mengawal para petani di lapangan. Upaya ini, dilakukan untuk mengurangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dan konsumen.
- Baca juga : Kemenko Marves Tinjau Infrastruktur Industri Aspal Buton
- Baca juga : Kemendagri Tekankan 5 Hal untuk Program Sekolah Penggerak
“Upaya pemerintah dalam pengendalian harga di tingkat petani maupun tingkat konsumen ini berdampak pada peningkatan daya beli petani. Di satu sisi, petani untung karna produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Di sisi lain, mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," sebutnya Kuntoro.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa NTP nasional Januari 2021 sebesar 103,26 atau naik 0,01 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang diterima petani naik sebesar 0,45 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani sebesar 0,44 persen. Selain NTP, kenaikan juga terjadi pada NTUP nasional Januari 2021 sebesar 104,01 atau naik 0,01 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. []