Janji OJK di Ulang Tahun ke-8

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah masuk usia delapan tahun. OJK berjanji akan berperan aktif meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Wimboh Santoso (Foto: Istimewa)

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah masuk usia delapan tahun. Diusia yang relatif masih muda, OJK berjanji akan berperan aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta memastikan terjaganya perlindungan konsumen dan masyarakat yang akan meningkatkan kesejahteraannya. Untuk mencapai hal itu, kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, OJK telah menjadikan pengembangan kapasitas sumber daya manusia OJK sebagai prioritas utama melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk otoritas pengawas keuangan atau bank sentral di negara lain serta lembaga internasional.

"Peningkatan kapasitas SDM OJK ini juga didukung dengan transformasi proses bisnis internal OJK berbasis teknologi, sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas, cepat, tepat dan efisien," kata Wimboh dalam upacara peringatan HUT ke-8 OJK di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat, 22 November 2019, seperti diberitakan dari Antara.

Menurutnya, OJK juga bertekad meningkatkan meningkatkan kontribusi bagi perekonomian nasional dan peran inklusi bagi kesejahteraan masyarakat. “OJK harus dapat berkontribusi lebih untuk merespons cita-cita dan upaya besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” kata Wimboh.

OJKMasyarakat yang sudah mendapatkan informasi keberadaan SLIK OJK mulai memanfaatkan layanannya melalui telepon call center OJK di 157 (sebelumnya 1500655) ataupun langsung mengunjungi kantor-kantor OJK. Di kantor pusat OJK, tepatnya di Menara Radius Prawiro Kompleks Bank Indonesia Jakarta, ruangan khusus SLIK sudah didatangi 36 orang selama masa layanan pukul 9.00 – 15.00 WIB. Call center OJK 157 juga menerima 250 telepon yang menanyakan informasi data debitur perbankan. (Foto: Ist.)

Dengan komitmen itu, lanjut Wimboh, OJK harus mampu memfasilitasi penyediaan alternatif sumber pembiayaan yang dibutuhkan untuk proyek-proyek infrastruktur dan sektor-sektor prioritas pemerintah serta membuka akses keuangan bagi pemberdayaan UMKM.

OJK juga harus terlibat aktif membantu pemerintah dalam menyikapi dampak negatif pelemahan ekonomi global dengan mendorong pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, menggerakkan industri berorientasi ekspor dan substitusi impor, mengembangkan pariwisata hingga mendorong berkembangnya industri kreatif dan industri di bidang teknologi. “Pemerintah telah mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 nanti. Untuk itu, OJK harus mengambil peranan dan menjadi solusi dalam upaya besar negeri ini,” katanya. 

Salah satu langkah yang harus dilakukan OJK adalah menciptakan industri keuangan yang berdaya saing dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mengadopsi teknologi yang tepat guna, sehingga bisa mendorong transformasi inovasi keuangan digital di sektor keuangan, termasuk mendorong berkembangnya start-up fintech.[]

Berita terkait
OJK: 34 Persen Fintech Ilegal Dikendalikan Dari Luar RI
Dari temuan OJK, 34 persen fintech ilegal dikendalikan dari luar wilayah RI, karena itu masyarakat diminta waspada
Dua Calon Direksi Bank Jatim Tidak Lolos Tes OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak meloloskan dua calon direksi Bank Jatim karena gagal dalam fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan)
OJK Sebut Baru Satu Fintech Urun Dana Yang Dapat Izin
Hingga 10 Oktober 2019 baru satu penyelenggara fintech urun dana yan berizin dan legal beroperasi yakni PT Santana Daya Inspritama.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.