Jakarta - Gerhana Matahari Total dipastikan para peneliti antariksa akan terjadi pada 2 Juli 2019. Bulan akan sepenuhnya menutupi Matahari dengan durasi yang diprediksi lama.
Argentina dan Cile, berkesempatan lebih dulu untuk melihat gerhana Matahari total. Sedangkan Indonesia berkesempatan mengamati gerhana Matahari cincin pada 26 Desember 2019.
Mengutip Space, gerhana mencapai puncaknya pada pukul 19.44, berlangsung selama 2 menit 53 detik. Durasi terbilang lama bagi sebuah peristiwa gerhana Matahari total, menjadikannya pertama setelah 21 Agustus 2017.
Untuk informasi, peristiwa gerhana Matahari total selalu memiliki jalur totalitas, wilayah yang dilintasi berkesempatan melihat gerhana total, sementara wilayah yang tidak dilalui hanya melihat gerhana parsial.
Baca juga: Lima Mitos Berkaitan Gerhana Matahari Total
Jalur totalitas berukuran selebar 200 kilometer. Untuk gerhana Matahari total 2 Juli 2019, jalurnya dimulai dekat La Serena, Cile dan berakhir di selatan Buenos Aires, Argentina. Sementara gerhana parsial akan terlihat di Uruguay, Paraguay, Ekuador, dan Brasil.
Sebagian besar jalur totalitas melintasi Samudra Pasifik dan akan berakhir di pantai timur Amerika Selatan.
Fase totalitas gerhana akan pertama kali terlihat di Pulau Oeno, wilayah Inggris di Samudra Pasifik Selatan, pada pukul 10:24 waktu setempat (18:24 GMT).
Tempat pertama di Amerika Selatan yang berkesempatan melihat totalitas akan berada di dekat La Serena, Cile, di mana totalitas dimulai pada 04:39 malam waktu setempat (19:39 GMT). []
Baca juga: Gangguan Gerhana Matahari Total Bikin Atmosfer Bergetar