Gangguan Gerhana Matahari Total Bikin Atmosfer Bergetar

Peneliti telah membuktikan bila atmosfer bergelombang akibat bayangan bulan saat gerhana matahari total.
Gerhana matahari total. (Foto: Space)

Jakarta - Tim Haystack Observatory dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan University Tromso, Norwegia telah membuktikan bila atmosfer bergelombang akibat bayangan bulan saat gerhana matahari total.

Gelombang yang serupa dengan riak air saat ujung kapal yang runcing melintas. Maka gelombang ini dikenal dengan bow waves, atau gelombang kapal. Sebelumnya, para peneliti hanya bisa berteori soal adanya gelombang di atmosfer saat gerhana.

Partikel yang terganggu bayangan bulan di ionosfer, akan memengaruhi gelombang radio di bumi. Sehingga kemungkinan berbagai sistem komunikasi nirkabel akan terpengaruh.

Shun-Rong Zhang dari MIT Haystack Observatory mengatakan, gerhana yang terjadi sebelumnya tak cukup kuat, sehingga mengganggu sistem komunikasi dan kelistrikan, seperti disebut Gizmodo.

Sebelumnya pada 21 Agustus 2019, gerhana matahari total bisa disaksikan dari ujung barat hingga ujung timur Amerika Serikat. Peneliti kemudian menaruh 2000 sensor di seluruh dunia.

Sensor yang tersebar mempermudah peneliti mendapatkan lebih banyak data. Pada tahun 2011, peneliti asal Taiwan sempat dilakukan penelitian soal bow waves pada gerhana matahari. Saat itu, hanya menggunakan GPS (Global Positioning System) penerima satelit di darat.

Hipotesis mengenai bow waves pertama kali muncul pada 1970, menyebutkan saat bayangan bulan jatuh ke atmosfer dan bergerak melintasi planet dengan kecepatan supersonik, secara dramatis suhu akan turun dan mengakibatkan kemunculan gelombang gravitasi pada sisi atas atmosfer.

Science Alert menyebutkan, sejak saat itu penelitian terus dilakukan untuk membuktikan teori itu. Belum ada yang bisa menunjukkan hasil data pasti dan akurat, sampai akhirnya tahun ini usaha tersebut membuahkan hasil.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.