Jakarta Dikepung Banjir, 22.500 Pelajar Jadi Korban

Hujan lebat menjelang Tahun Baru 2020 hingga Rabu 1 Januari 2019 membuat Jakarta dikepung banjir. Akibatnya 22.500 pelajar terkena dampaknya.
Sejumlah anak bermain dengan kondisi banjir di Kampung Pulo. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Hujan lebat yang menerjang menjelang Tahun Baru 2020 hingga Rabu 1 Januari 2019 membuat Jakarta dikepung banjir. Bencana itu menyebabkan 22.500 pelajar terkena dampaknya.

Saya yakin hari ini sudah semuanya tuntas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku ribuan pelajar tersebut telah mendapat uluran tangan. Namun, bantuan tersebut disalurkan dengan kriteria.

"Siswa yang terdampak dari banjir ini ada 22.500 siswa. Semuanya kami akan fasilitasi bantuan," kata Anies di Jakarta, Minggu, 5 Januari 2020, dikutip dari Antara.

Kampung MelayuDapur pasko pengungsi banjir Kampung Melayu tertatih-tatih melayani makanan pengungsi di Rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Tagar/Edy YS)

Anies mengatakan semua pelajar yang mendapat saluran bantuan memiliki kriteria siswa yang rumah dan keluarganya terdampak banjir sehingga memerlukan pasokan mulai dari pakaian, alat tulis dan lain sebagainya.

"Jadi, kami di Dinas Sosial sudah menyiapkan seragam untuk anak-anak sehingga mereka bisa berkegiatan kembali, terutama Senin sudah mulai sekolah," kata Anies.

Adapun untuk jumlah sekolah yang terdampak, kata Anies, ada 211 sekolah dari 2.800 sekolah berbagai tingkatan di seluruh kota dan hingga Sabtu malam, 4 Januari 2020, ada 208 sekolah yang sudah surut dan dalam proses pembersihan.

"Saya yakin hari ini sudah semuanya tuntas, jadi Insha Allah 211 sekolah itu sudah semuanya dibersihkan dan Senin bisa digunakan," ucap Anies.

Banjir JakartaLokasi banjir di Jalan Pengadegan Timur, Pengadegan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Januari 2020. (foto: Tagar/R. Fathan).

Kendati demikian, Anies mengakui sekolah-sekolah itu, tentu belum optimal dalam beroperasi, masih harus ada berbagai pengaturan karena pada Senin, 6 Januari 2020, kemungkinan masih harus ada proses pembersihan.

"Tentu belum optimal, pasti akan ada pengaturan, karena kelas-kelas yang masih proses pembersihan pasti ada, jadi ruang belajarnya pasti diatur di tiap sekolah oleh kepala sekolah untuk mengatur sesuai dengan kemampuannya," tutur Anies.

Diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), hingga ribuan orang harus mengungsi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Minggu pukul 12.00 WIB, masih ada 18 RW yang terendam banjir dengan rincian Jakarta Utara enam RW, Jakarta Barat 11 RW dan Jakarta Timur satu RW dengan jumlah pengungsi masih tersisa 4.401 jiwa di 21 lokasi pengungsian.

Berita terkait
Hotman Paris Ajak LBH Gugat Ganti Rugi Korban Banjir
Hotman Paris Hutapea mengajak LBH untuk untuk melayangkan gugatan hukum melalui mekanisme class action atas ganti rugi korban banjir Jakarta.
Korban Banjir Kampung Melayu Cari WC Sampai Terminal
Pengungsi banjir di Kampung Melayu ketika buang air kecil atau besar harus menempuh jarak ke terminal terdekat.
Kampung Pulo Banjir Parah, Bantuan Logistik Nihil
Warga Kampung Pulo Jakarta Timur belum menerima bantuan logistik yang mendesak karena air masuk rumah warga dengan tinggi di atas pintu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.