Jakarta Banjir, Hotel Bisa Raup Cuan dari Pengungsi

Banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya ternyata tidak hanya mendatangkan kerugian masyarakat tapi juga cuan bagi sebagian orang.
Sejumlah relawan membantu warga menyeberangi Sungai Ciberang untuk dievakuasi ke tempat aman di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Kamis 2 Januari 2019. (Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)

Jakarta - Banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya ternyata tidak hanya mendatangkan kerugian masyarakat yang terkena dampak tapi juga cuan atau untung bagi penyedia jasa layanan inap. Salah satu yang mendapat keuntungan dari banjir adalah Hotel Balairung Jakarta.

Human Resourche (HR) Manager Hotel Balairung Jakarta Andrizal Bakri mengatakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Barat itu kebanjiran pesanan kamar sehari setelah momentum pergantian tahun. Pesanan diduga kuat datang dari pengungsi yang rumahnya terkena banjir.

"Biasanya setelah tahun baruan tamu langsung check out dan okupansi kembali rendah. Tapi, karena kebetulan banjir okupansi cenderung tetap tinggi," ujar Andrizal Bakri saat ditemui Tagar di Hotel Balairung Jakarta, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis, 2 Januari 2019.

Hotel BalairungHotel Balairung. (Foto: balairung-hotel.co.id)

Menurutnya tamu mulai berdatangan sangat signifikan sejak Rabu, 1 Januari 2019 sekitar 16.00. "Peningkatannya cepat sekali dalam kurun waktu 3-4 jam," ucapnya.

Alhasil, tingkat okupansi Hotel Balairung melonjak hingga sekitar 75 persen. Angka tersebut naik 10-15 persen dari tingkat hunian kamar pada periode normal yang tercatat berada pada level 60 persen hingga 65 persen.

Namun, faktor naiknya okupansi hotel tahun 2019 kata dia memang berbeda dari siklus tahunan di Hotel Balairung sebelumnya. Kali ini okupansi tidak mengalami anjlok setelah libur akhir tahun berakhir.

Karena, tingkat okupansi pada malam tahun baru sendiri menyentuh persentase 88 persen. "Okupansi malam tahun baru kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 70 persen," tutur dia.

Hotel  Mulia SenayanHotel Mulia Senayan. (Foto: themulia.com)

Sementara itu, Director of Sales and Marketing Hotel Mulia Jakarta Rully Rachman tidak mengatakan secara jelas apakah hotelnya mengalami peningkatan hunian kamar berkat momentum perayaan tahun baru ataupun banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya.

Bos hotel di kawasan Senayan ini hanya menjelaskan soal perayaan Tahun Baru 2020 di hotelnya. "Perayaan Malam Tahun Baru dan hari pertama 2020 berjalan dengan sangat baik dan lancar," ucap dia melalui pesan tertulis kepada Tagar.

Rully juga tidak bisa mengungkapkan bahwa data okupansi hotelnya dengan alasan merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan. 

Banjir Jamin Hotel Raup Cuan?

Sedangkan Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Dudy Agusta belum berani menjamin bahwa banjir kali ini membawa dampak positif bagi industri perhotelan di Tanah Air. Pasalnya, dia belum menerima update terbaru terkait tingkat okupansi jaringan hotel yang berada dibawah naungan PHRI.

"Lagian juga BPS kan baru merilis data hari ini, jadi saya belum bisa berkomentar lebih jauh," katanya.

Walaupun demikian, Dudy berjanji akan memberikan komentar yang lebih komprehansif, setidaknya dalam waktu satu pekan ke depan. "Mungkin Minggu depan baru bisa setelah kita olah datanya,"ucapnya. []

Berita terkait
Jokowi Beberkan 4 Lokasi Banjir Terparah di Jakarta
Presiden Jokowi mengatakan banjir terparah di Jakarta terdapat di empat lokasi.
Banjir, 14 SPBU Pertamina Jabodetabek Stop Operasi
PT Pertamina menghentikan sementara pengoperasian 14 SPBU dari 741 SPBU area Jabodetabek menyusul kendala banjir yang terjadi awal 2020.
Kemenhub Turun Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Kepala UPT Direktur Jenderal Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub di Provinsi DKI Jakarta diminta memberikan pertolongan korban banjir Jabodetabek.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan