Jaga Kebersihan Menstruasi, Saat Mulai Menginjak Remaja

Wanita sejak usia pertama mengalami menstruasi, kebanyakan tidak memahami dengan tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal.
Jaga Kebersihan Menstruasi saat Dewasa. (Foto:Ist)

Jakarta, (Tagar 25/9/2017) – Tak semua orang tahu pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi. Wanita sejak usia pertama mengalami menstruasi, kebanyakan tidak memahami dengan tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal.

Justru, mereka baru mengenal proses biologis itu saat menarke, alias saat pertama kali mengalami menstruasi. Itupun diperparah dengan fakta bahwa anak perempuan sering kesulitan membeli atau mendapatkan pembalut saat diperlukan.

Sebenarnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan program yaitu Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). MKM sendiri merupakan pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.

Karena dampaknya sangat mengganggu bila tidak menjaga kebersihan saat menstruasi, yaitu akan rentan terjadi infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, dan iritasi pada kulit. Fakta penelitian UNICEF di Indonesia tahun 2015, 1 dari 6 anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih saat menstruasi.

Saat wanita mengalami menstruasi pertama, seharusnya diajarkan untuk dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin agar diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga. Wadah edukasi kedua setelah rumah adalah sekolah, maka seharusnya sekolah mempunyai fasilitas untuk menunjang program MKM.

“Pokok permasalahan pada remaja terkait menstruasi ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai MKM dan buruknya sanitasi air. Sekarang kita berpikir di sekolah itu perlu ada pengaturan toilet. Berapa banyak sekolah yang tidak punya kamar mandi, karena bagaimanapun kebersihan menstruasi sangat penting,” ungkap Direktur Kesehatan Keluarga Kemkes RI Dr. Eni Gustina di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, belum lama ini.

Hal itu menjadi perhatian, rekomendasi untuk guru dan pengelola sekolah untuk menyampaikan materi kebersihan menstruasi sebagai bagian dalam pelajaran kesehatan reproduksi di sekolah, melaksanakan MKM sebagai salah satu kegiatan wajib pada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), menyediakan jamban yang ramah anak untuk siswi, menyediakan pembalut dan obat pereda rasa nyeri di ruang UKS.

Selain itu tak hanya wanita, tentunya MKM juga penting dipelajari laki-laki karena berdampak bagi meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan sistem reproduksi manusia,

“Guru juga harus memberikan informasi tentang menstruasi kepada siswa, supaya mereka dapat bersikap baik kepada teman perempuan yang sedang menstruasi,” jelasnya.

Dengan menjalankan program MKM ini akan diperoleh dampak baik, yaitu mempengaruhi tumbuh kembang remaja putri akan meningkat seiring keterampilan pola pengasuhan orang tua. MKM pun kelak akan membuat wanita mendorong kesetaraan gender serta berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan partisipasi pendidikan anak perempuan, serta anak-anak mereka di masa mendatang. (nhn/dbs)

Berita terkait