Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin mengalami kontraksi terhadap total harga kekayaan selama pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air.
Berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tanggal 31 Desember 2020. Total kekayaan Ma’ruf Amin sebelum pandemi Covid-19 sejumlah 15,12 miliar dan menjadi 14,5 miliar pada akhir laporan. Ma’ruf mengalami penurunan hingga Rp.536 juta dari tahun 2019 sampai tahun 2020.
Harta terbesar Ma’ruf Amin pada saat ini adalah berupa tanah dan bangunan, sejumlah Rp 9.423.900.000. Saat menjabat sebagai Wakil Presiden pertama kali Ma’ruf Amin memiliki harta hingga 15 miliar.
- Baca Juga: Wapres Dorong Pelaksanaan PTM Terbatas Bagi Perguruan Tinggi
- Baca Juga: Wapres Tinjau Pembelajaran Tatap Muka di Pondok Pesantren
Ia merupakan salah satu ulama di Indonesia yang terjun ke dalam dunia politik. Sebelum ia menjabat menjadi Wakil Presiden, ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia juga pernah menjadi anggota DPR pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ma’ruf Amin melaporkan kekayaan yang dimiliki 9 bidang tanah dan bangunan seluruhnya berada di Kota Depok dan merupakan hasil sendiri. Ma'ruf juga memiliki tanah bangunan seluas 204 meter persegi yang berada di Kota Jakarta Utara dan itu merupakan tempat kediamannya.
Ia melaporkan mempunyai 2 kendaran mobil. Yang pertama Toyota Alphard tahun 2018 dengan nilai harga Rp 975 juta. Dan satu lagi Toyota Fortuner tahun 2017 dengan nilai harga Rp 420 juta.
- Baca Juga: Wapres Dorong Tokoh Agama Ambil Peran dalam Persiapan Endemi
- Baca Juga: Wapres Tinjau PTM Terbatas di Sejumlah Sekolah di Jakarta
Ia juga mempunyai kekayaan yang berasal dari kas dan aset sebesar Rp 3,51 miliar serta harta bergerak lainnya senilai Rp 256 juta.
Berbeda dengan pasangan menjabatnya, Presiden Joko Widodo justru mengalami peningkatan pada harta kekayaannya. Jokowi mengalami peningkatan hingga Rp 8,89 miliar dari LHKPN Jokowi pada 29 Februari 2020 yang berada di angka Rp 54,7 miliar.
(Syva Tri Ananda)
