Pegiat Medsos: Ma’ruf Amin lebih Banyak Diam sebagai Wapres

Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean mengatakan Ma’ruf Amin lebih banyak diam sebagai wakil presiden di saat semua orang sibuk tangani Covid.
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin. (Foto: Tagar/Dok Wapres)

Jakarta – Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean mengatakan Ma’ruf Amin lebih banyak diam sebagai wakil presiden. Menurutnya, basic Ma'ruf adalah sosok ulama yang besar yang harusnya bisa menjadi sosok yang dapat meyakinkan masyarakat terkait vaksinasi, karena banyak masyarakat yang masih tidak mau di vaksin.

“PPKM ini buat masjid, gereja, vihara dan rumah ibadah semua ditutup dan banyak yang menentang juga. Disini komunikasi Wapres sebagai seorang ulama yang kita harap tadinya bisa memberi pencerahan sehingga tidak jadi polemik, mungkin jika pak kyai yang bicara orang akan percaya tapi ini malah tidak ada,” ujar Ferdinand saat diwawancarai Tagar TV, Jumat, 9 Juli 2021

Ferdinand juga mengatakan bahwa kini masyarakat seperti kehilangan sosok wakil presiden, karena saat pemerintah fokus menangani pandemi, Wapres Ma’ruf Amin tidak bersuara. 


Harusnya presiden dengan wapres bekerjasama dimana presiden menyiapkan hal teknis wapres dengan ketokohannya bisa menertibkan masyarakat.

 

Ferdinand HutahaeanFerdinand Hutahaean saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)

“Padahal ini konteks bernegara dimana ada presiden, ada wakil presdien, apakah memang tidak ada pembagian tugas disana ataukah memang Presiden yang menghandlenya semua, kita juga tidak tau. Seharusnya dalam situasi ini Wapres tidak perlu nunggu petunjuk Presiden,” ujarnya. 

Ia juga menimpali jika Ma’ruf Amin sebagai wapres sudah seharusnya tidak perlu arahan dan menunggu ditunjuk oleh Presiden untuk meluruskan opini yang simpang-siur di tengah masyarakat.

“Seharusnya wapres bisa menjelaskan semua keresahan dan keraguan masyarakat dengan penjelasan atau dalil-dalil sesuai dengan agama. Saya yakin beliau itu sangat paham dan ini sangat disayangkan kenapa beliau tidak bersuara,” ucapnya.

Ia mengatakan saat ini sedang banyak serangan pada pemerintah di media sosial banyak isu agama terkait pelarangan ibadah di rumah ibadah, harusnya wapres mampu menepis semua isu miring terhadap pemerintah agar program pemerintah terlaksana dengan baik.

Ferdinand menilai tidak adanya inisiatif dari para staff wapres termasuk wapres itu sendiri, yang seharusnya bisa langsung bergerak menenangkan suasana tanpa arahan presiden. 

“Harusnya presiden dengan wapres bekerjasama dimana presiden menyiapkan hal teknis, wapres dengan ketokohannya bisa menertibkan masyarakat. Sehingga ini jadi jalan yang mulus bagi pemerintah,” ujar Ferdinand.

Menurut Ferdinand, juru bicara wapres hanya menutupi apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Ia mengatakan bahwa seorang wapres itu tidak boleh bekerja silent karena tidak cocok untuknya, dan masyrakat juga ingin mengetahui apa kebijakan dari wapres.

(Selfiana)

Berita terkait
Wapres: Keuangan Syariah Sumber Perekonomian Baru Nasional
Maruf Amin mengatakan sektor ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu sumber perekonomian baru nasional di masa pandemi Covid-19.
Wapres Minta Papua dan Papua Barat Terlayani Program Tol Langit
Wapres Ma’ruf Amin minta agar program Tol Langit sampai hingga ke seluruh penjuru Tanah Air, termasuk Papua dan Papua Barat
Wapres RI: Peredaran Narkoba Sudah Masuk ke Desa-desa
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan narkoba kerap disalahgunakan usia produktif antara 15 hingga 64 tahun.