Jakarta - K.H Ma'ruf Amin lahir pada tanggal 11 Maret 1943 di desa Kresek , Tangerang, Keresidenan Banten, dari pasangan kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimunah.
Terlahir dari keluarga yang religius dan berlatar pendidikan Islam yang kuat. Membawa Ma'ruf terjun aktif ke dalam Nahdlatul Ulama (NU).
Krisis kepercayaan warga NU terhadap partai politik yang ada pada saat itu, mengantarkan Ma’ruf bersama Matori Abdul Djalil mendirikan sebuah partai yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa.
Dengan Matori menjabat sebagai ketua umum partai, Ma’ruf diberi mandat untuk menjadi ketua Dewan Syura.
Setelah pemilu 1999 Ma’ruf naik menjadi DPR bersama 50 kader PKB lainnya. Sebelumnya Ma'ruf juga sudah pernah menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
Pada tahun 2018 Presiden Jokowi mengumumkan bahwa akan menjadikan Ma'ruf Amin sebagai wakilnya dalam Pilpres 2019 mendatang.
Selama menjabat menjadi wakil Presiden, Ma'ruf beberapa kali dikritik oleh mahasiswa salah satunya datang dari bem unnes yang menyebut dirinya sebagai King of silent karena dianggap selalu bersikap diam atas kejadian yang terjadi.
Bahkan bem Universitas Mulawarman sempat menjuluki dirinya sebagai patung Istana kejadian ini terjadi saat Ma'ruf berkunjung ke Kalimantan timur.
Masalah ini sempat membuat presiden bem Unmul diperiksa oleh polisi dan mengundang gelombang panas dari seluruh mahasiswa.
Ma'ruf merupakan politisi senior yang namanya dikenal banyak masyarakat terutama elite politik. Sebagai pejabat negara sudah menjadi kewajiban untuk melaporkan Harta kekayaan yang dimilikinya.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2020, harta kekayaan yang dimiliki oleh Ma’ruf adalah sebesar Rp 14 miliar. Wakil presiden ini memiliki sejumlah 11 tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Depok dengan total nilai Rp 9,4 miliar.
Dirinya juga memiliki 2 buah mobil dengan merek Toyota Alphard 2.5 G AT tahun 2018 dan Toyota Fortuner 2.4 VRZ 4X4 AT tahun 2017 dengan nilai Rp 1,3 miliar. Ma'ruf memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 256 juta serta Kas dan setara kas sebesar Rp 3,5 miliar.[]
(Agung Bukit)
Baca Juga:
- Maruf Amin Jelaskan 3 Kebijakan Pemerintah Tangani Corona
- Wakil Presiden Maruf Amin: Tak Ada Dua Matahari
- Wapres Maruf Amin Bantah Wakaf Uang Dirampok Pemerintah
- Pengamat Soroti Kinerja Maruf Amin Selama Dampingi Jokowi