Ivan Lanin: Setiap Orang Minimal Harus Menguasai Tiga Bahasa

Ivan Lanin: setiap orang minimal harus menguasai tiga bahasa, yakni bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing.
Ivan Lanin. (Foto: Instagram/Ivan Lanin)

Jakarta, (Tagar 5/5/2018) - Ivan Lanin pakar internet yang lebih populer sebagai ahli Bahasa Indonesia mengatakan setiap orang Indonesia minimal harus menguasai tiga bahasa.

Yaitu Bahasa Indonesia yang adalah bahasa nasional, bahasa daerah yang adalah bahasa ibu, dan bahasa asing terutama Bahasa Inggris yang paling banyak digunakan sebagai bahasa internasional. 

"Kita harus mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah kita, dan juga kita harus menguasai bahasa asing," ujarnya.

Ia mengungkapkan sebuah survei yang menunjukkan dari 250 juta penduduk Indonesia, sekitar 17 sampai 20 juta orang adalah penutur sejati Bahasa Indonesia, artinya begitu lahir langsung berbicara dengan Bahasa Indonesia. Sisanya adalah penutur bahasa daerah. 

"Jadi bahasa daerah relatif banyak yang menguasainya, harusnya," katanya. 

Ia mencontohkan dirinya yang walau lahir dari ibu-bapak Minang, mereka bertutur dengan Bahasa Indonesia. 

"Bisa disebut bahasa ibu saya adalah Bahasa Indonesia, tapi kemudian saya dengan sadar belajar Bahasa Minang sebagai bahasa ibu saya, walau kemudian saya juga belajar Bahasa Sunda karena saya lama di Bandung, saya juga belajar Bahasa Jawa karena istri saya orang Jawa. Bahasa asing, mau tidak mau harus belajar Bahasa Inggris karena literatur, rujukan, kebanyakan dalam Bahasa Inggris," cerita Ivan.

"Jadi ya minimal harus bisa tiga bahasa deh, tapi tetap utamakan Bahasa Indonesia karena itulah sarana kita untuk bisa berkomunikasi," lanjutnya.

Ia mengingatkan cuma ada 17 sampai 20 juta orang yang penutur sejati Bahasa Indonesia.

Minimal dengan Bahasa Indonesia, katanya, bisa berkomunikasi dengan orang-orang daerah. 

"Walau orang daerah tidak berbahasa Indonesia secara aktif, minimal mereka paham. Itu yang menjadi sarana komunikasi di antara kita," katanya.

Ivan juga mengatakan bahwa Indonesia sedang beralih dari bahasa lisan ke bahasa tulisan.

Sekali lagi ia menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia selain untuk komunikasi lisan, juga merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau gagasan lewat tulisan.

"Bahasa tulis itu langgeng. Kalau kita meninggal, bahasa tulis jadi warisan. Beda dengan tuturan, satu kali ketemu, orang sudah lupa," ujarnya.

Bahasa tulisan, katanya, merupakan cermin kecendekiaan. (af)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.