Pematangsiantar - Merebaknya kabar atau isu penculikan anak di salah satu SD di Kota Pematangsiantar, memunculkan kekhawatiran banyak orang tua.
Seperti yang disampaikan Putra Hasibuan, warga Kampung Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, yang ditemui Tagar, Selasa, 25 Februari 2020.
Putra mengaku kaget dengan adanya informasi pencurian anak. "Ya, awalnya kagetlah, liat di medsos ada komplotan pencuri anak. Karena kan ini bukan pertama kali. Kemarin juga ada isu begitu. Tapi itu kan enggak benar," kata pria dua anak itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pematangsiantar Iptu Nur Istiono, mengatakan kabar dugaan penculikan itu tidak benar.
Nur menyebut, kabar itu awalnya berkembang di media sosial. Seorang warga Pematangsiantar mengunggah status di Facebook adanya percobaan penculikan di sekolah anaknya.
"Memang ke-5 orang yang datang ke sekolah Kalam Kudus itu sedang mencari anaknya. Kemudian sekuriti mengatakan kalau anak orang tersebut mirip dengan anak yang mengunggah status di media sosial Facebook," ungkap Nur.
Kalau ada kejadian seperti itu (penculikan anak) langsung melaporkan ke kami, bukan ke medsos
Menurut dia, pihak keamanan sekolah juga membantah kabar percobaan penculikan anak tersebut.
"Sekuriti kemudian menunjukkan salah seorang anak SD, namun wanita yang datang itu mengatakan, bukan itu anaknya," terangnya.
Nur kemudian mengimbau masyarakat bijak dalam menyebarkan informasi melalui media sosial demi menghindari kecemasan bagi masyarakat.
Selain itu, masyarakat diminta menghubungi kepolisian jika menemui kejadian penculikan anak. "Kami mengimbau kepada warga Siantar, kalau ada kejadian seperti itu (penculikan anak) langsung melaporkan ke kami, bukan ke medsos," tukasnya.
Sebelumnya, petugas satpam sebuah sekolah swasta di Pematangsiantar telah mengklarifikasi peristiwa yang terjadi pada Sabtu, 22 Februari 2020 lalu.
Dari keterangan petugas di sana, sepasang suami istri bersama kerabatnya memang mendatangi sekolah. Mereka mengaku baru datang dari Jakarta dan sedang mencari anaknya.
"Memang ada lima orang datang. Tapi tidak benar mau mencuri anak. Itu hanya persepsi orang tua yang panik. Karena kelakuan mereka ganjil makanya ada ada kabar gitu. Mungkin kecemasan orang tua terhadap anaknya," ungkap petugas satpam sekolah dimaksud, Senin 24 Februari 2020.[]