Istrinya yang Cantik Dibunuh Dosen Sekaligus Tetangga, Ini Curahan Hati Sang Suami

Curahan hati Sukri Tenri Gau suami Zulaeha Djafar yang dibunuh dosen sekaligus tetangga dekat, Wahyu Jayadi.
Sukri Tenri Gau berusia 42 tahun, suami Sitti Sulaeha Djafar (40) sebelumnya disebut Zulaeha Djafar, usai pemeriksaan di Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (27/3/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Gowa, (Tagar 28/3/2019) - Sukri Tenri Gau seorang lelaki berusia 42 tahun. Ia suami dari Sitti Sulaeha Djafar (40) sebelumnya disebut Zulaeha Djafar. Zulaeha dibunuh rekan kerjanya yang seorang dosen bernama Wahyu Jayadi berusia 44 tahun pada Jumat lalu.

Ia mengaku tidak habis pikir Wahyu Jayadi yang adalah teman kantor dan tetangga dekat bisa membunuh istrinya. 

Rabu (27/3) usai menjalani pemeriksaan di Polres Gowa, Sukri Tenri Gau menuturkan beberapa hal terkait istrinya, juga tetangganya yang membunuh istrinya tersebut, dan harapannya ke depan.

Berikut ini penuturan Sukri Tenri Gau seutuhnya:

"Saya baru saja diambil keterangan sebagai saksi oleh penyidik, ditanya terkait apa yang saya tahu tentang hubungan almarhum istri saya dengan pelaku. Intinya seputar itu.

Kami sudah menikah selama 15 tahun, dan istri saya itu orangnya berpendirian keras. Dia sangat teguh pada pendiriannya. Termasuk pada siapa pun, dia akan lawan kalau tidak sesuai dengan prinsip hidupnya, dia tidak peduli dengan hal apa pun.

Dosen Cantik DibunuhZulaeha Djafar. (Foto: Dok Keluarga/Tagar/Rio Anthony)

Pasti ada sesuatu yang dikatakan istri saya yang membuat dia membunuhnya. Saya sangat meyakini itu. Saya harap teman-teman media bisa membantu, karena ini pembunuhan sadis yang dilakukan seorang intelektual, pasti ada sesuatu yang tersembunyi di balik ini.

Wahyu Jayadi itu seorang Doktor, berpendidikan bagus, bukan preman yang tidak punya pendidikan. Tidak mungkin dia membunuh hanya karena emosi sesaat.

Saya dengar dari keluarga bahwa dia menghabisi nyawa istri saya karena dia tersinggung, itu semua bohong. Masa hanya karena tersinggung dengan mudah menghilangkan nyawa istri saya. Itu tidak masuk di akal, sampai sekarang saya tidak percaya.

Saya harap pihak kepolisian bisa mengungkap motif yang sebenarnya. Kita tidak mau ada ganjalan-ganjalan di hati. Karena apa pun itu tidak akan pernah bisa mengobati sakit hati, dendam dari keluarga kami. Namun, dengan pengungkapan motifnya mungkin bisa mengurangi sedikit rasa sakit hati dari keluarga besar kami."

Penjelasan Polres Gowa

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa IPTU Muhammad Rifai mengatakan nanti akan ada pemeriksaan terhadap pihak kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), tempat Zulaeha bekerja sebagai staf dan Wahyu Jayadi bekerja sebagai dosen.

"Kita rencanakan akan memeriksa dua orang dari pihak kampus UNM. Kita akan periksa teman satu ruangan korban dan juga atasannya di kampus. Kita akan menanyakan sejauh mana aktivitas korban di kampus," ujar Rifai.

Sementara terkait hasil dari tes kejiwaan pelaku, menurut Rifai sejauh ini hasilnya belum keluar, kemungkinan paling lambat dua hari ke depan baru diketahui hasilnya

"Saya akan komunikasikan dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara kapan dikeluarkan hasil pemeriksaan tes kejiwaan pelaku, namun saat dites, pelaku dengan lugas menjawab semua pertanyaan dari dokter. Dia mengakui semua perbuatannya dan siap bertanggung jawab," ujar Rifai. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Kemenkes Ingatkan Masyarakat Agar Waspada karena Kasus Covid Meningkat
Meski kenaikan kasus di Indonesia masih dapat dikendalikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk waspada