Jakarta - Tentara Israel kembali menghancurkan pos pemeriksaan Covid-19 Palestina yang terletak di pintu masuk kota al-Khalil (Hebron) di wilayah Tepi Barat seperti dilaporkan Tasnim News Agency. Padahal pembangunan pos pemeriksaan Covid-19 menuju tahap akhir.
pembangunan fasilitas tersebut telah dimulai sekitar tiga bulan lalu. Namun, buldoser Israel menghancurkannya.Menurut catatan Tasnim News Agency pembangunan fasilitas tersebut telah dimulai sekitar tiga bulan lalu. Namun, buldoser Israel menghancurkannya.
Hebron menjadi salah satu kota di Palestina yang terdampak Covid-19. Selama beberapa minggu terakhir, warga setempat berjuang untuk memutus rantai penularan virus corona.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Dukung Keadilan Palestina
Sebelumnya, Tentara Israel juga telah menghancurkan pos pemeriksaan Covid-19 lainnya di pintu masuk kota Jenin, Palestina. Penyerangan tersebut melukai seorang pria yang berada di camp pengungsian Jenin.
Tentara Israel menyerbu wilayah Jenin dan camp pengungsian untuk menangkap para aktivis Palestina. Beberapa tentara Israel melepaskan tembakan ke penduduk setempat hingga melukai kaki seorang pria Palestina.
Sebelum meninggalkan lokasi dan menghancurkan pos pemeriksaan virus corona, tentara Israel meringkus dua orang warga Palestina.
Meneruskan catatan Middle East Monitor, dalam kurun waktu 24 jam pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Palestina sebanyak 468 orang. Kemudian pasien meninggal tercatat sebanyak tiga orang.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Senin, 20 Juli 2020 total pasien terkonfirmasi positif sebanyak 8.360 kasus dan 65 di antaranya meninggal dunia. Selain itu, ada 40 pasien lainnya yang harus menjalani perawatan intensif dan 3 di antaranya memerlukan alat bantu pernapasan
Hingga kini, otoritas Israel masih melakukan penyerangan terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat sebagai upaya mengusir penduduk setempat dari wilayah tersebut. Hal serupa juga dilakukan terhadap warga Palestina yang berada di Yerusalem Timur.
Bulan lalu, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 151 warga Palestina, termasuk 84 anak di bawah umur kehilangan tempat tinggal dan memerlukan tempat berlindung sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. []