Irfan Bachdim, Proyek Besar Jadikan PSS Klub Besar

PSS Sleman mengusung misi khusus saat membyong Irfan Bachdim dari Bali United. Perekrutan Bachdim merupakan hasrat PSS jadi klub besar.
PSS Sleman mengusung misi khusus saat membyong Irfan Bachdim dari Bali United. Perekrutan Bachdim merupakan hasrat PSS menjadi klub besar di Liga 1. (Foto: Tagar/hidayat)

Sleman - PSS Sleman mengusung misi khusus saat mendatangkan pemain sayap Irfan Bachdim dari Bali United. Tak sekadar merekrut pemain tim nasional, namun PSS berhasrat menjadi klub besar meski berasal dari sebuah kota kecil, Sleman. 

Klub besar hanya ada di kota-kota besar. Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Persija Jakarta merupakan klub elite karena berstatus tim ibu kota, DKI Jakarta. Begitu pula Persebaya yang bermarkas di Surabaya, Arema FC di Malang dan Persib di Bandung. PSM merupakan klub di kota besar, Makassar. 

Kota Jayapura merupakan kota yang tidak kecil sehingga mampu melahirkan klub raksasa, Persipura Jayapura. Sementara, Bali United bisa besar karena tak sekadar bermarkas di Gianyar, tetapi tim tersebut seperti menjadi representasi Bali.   

Bila Medan dan Palembang tak lagi memiliki klub besar, namun PSMS dan Sriwijaya FC yang bermarkas di kota-kota itu pernah mengukuhkan sebagai salah satu yang terbaik. Musim ini, keduanya yang berkompetisi di Liga 2 kembali menjadi tim unggulan promosi ke kasta tertinggi. 

Klub-klub yang bermarkas di kota besar berpenghuni penduduk yang tingkat ekonomi cukup mapan sehingga tak sulit mematok tiket dengan harga minimal Rp 50 ribu. Klub juga memiliki daya pikat sehingga mampu menarik sponsor yang tak segan menggelontorkan dana untuk mendukung mereka.  

PSS, klub Liga 1 yang bermarkas di Sleman, kota kecil dengan taraf ekonomi masyarakat yang tidak tinggi. Tak heran bila tidak mudah menaikkan harga tiket pertandingan. Klub juga harus bekerja keras demi mendapatkan sponsor.   

Meski bermarkas di kota kecil bukan berarti PSS pasrah menjadi klub kecil. Mereka berambisi menjadi klub besar yang mampu bersaing secara prestasi dan finansial. Target masuk lima besar di kompetisi Liga 1 2020 menjadi langkah awal tim Elang Jawa. 

Langkah itu diikuti dengan perekrutan pemain tim nasional Irfan Bachdim. Bahkan PSS dikabarkan bersaing ketat dengan PS Tira Persikabo menggaet pemain itu dari Bali United

"Kami harus bekerja keras untuk mendapatkan Bachdim. Bahkan kabar itu sudah muncul di bursa sehingga Bali United sempat melakukan bantahan. Saat itu, kami memang belum menyelesaikan kepindahannya sehingga wajar bila klub lamanya belum melepas dia," ujar CEO PSS Fatih Chabanto di Sleman, Kamis 13 Februari 2020. 

PSS pun akhirnya yang menggaet Bachdim meski transfer dia tidak murah. Menurut transfermarkt, nilai transfer pemain yang membawa Bali United menjadi juara Liga 1 2019 ini mencapai 175 euro atau lebih dari Rp 2,6 miliar.   

Menurut dia perekrutan Bachdim merupakan langkah awal PSS untuk menapak lebih jauh. Ibaratnya bagaimana Elang Jawa bisa terbang lebih tinggi. 

"PSS memang tim yang berada di kota kecil. Meski demikian bukan berarti kami hanya merupakan tim kecil. Kami ingin menjadi besar karena kami punya potensi untuk melakukannya," ucap dia lagi. 

PSS Rekrut Bachdim Tak Hanya Faktor Kualitas

Langkah mendatangkan pemain yang pernah bertahun-tahun bermain di Jepang ini tak sekadar kebutuhan tim karena kualitas dan pengalaman yang dimiliki tetapi juga segi komersial. Pemain berdarah Belanda ini masih memiliki nilai tinggi secara bisnis. Atau daya jual Bachdim tetap tinggi. 

"Jadi tidak hanya pelatih Eduardo Perez yang menginginkan dia, tetapi juga segi bisnis. Jelas, pelatih ingin Bachdim bergabung karena sesuai dengan kebutuhan tim karena perekrut pemain kami menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih," kata Fatih lagi. 

Tak hanya itu, Eduardo pun menjadi daya pikat para pemain nasional. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tagar.id, sejumlah pemain timnas masih berharap direkrut PSS karena faktor Eduardo. 

"Bahkan di saat-saat terakhir sebelum menandatangani kontrak dengan klubnya, ada pemain timnas yang menanyakan peluang dia bergabung dengan PSS. Menurut dia kehadiran pelatih Eduardo yang mendorong dia ingin bergabung. Mereka rata-rata memuji dia saat menangani timnas," ujarnya lagi. 

Meski permintaan pemain timnas untuk bergabung mengalir deras, namun klub harus selektif dalam perekrutan dan bagaimana dengan permintaan Eduardo sendiri. Menurut Fatih klub harus menggunakan dana secara efektif sehingga pemain bisa bermain maksimal untuk tim. PSS juga mengantisipsi kemungkinan pemain meninggalkan tim cukup lama karena harus memperkuat timnas. 

"Banyak pertimbangan yang diambil saat kami memutuskan atau tidak merekrut pemain timnas. Namun bukan berarti kami tidak ingin diperkuat mereka karena PSS memang berambisi terbang tinggi sebagai klub besar meski berada di kota kecil," kata Fatih memungkasi. []

Berita terkait
Gabung PSS, Irfan Bachdim Ingin Tantangan Baru
PSS Sleman mendatangkan bintang sepak bola Indonesia, Irfan Bachdim. Pemain tim nasional ini direkrut dari Bali United.
PSS Sleman Tak Problem Tak Didukung Suporter
PSS Sleman tak masalah ada suporter yang memboikot pertandingan kandang. Namun PSS tetap minta maaf kepada suporter atas kekalahan dari Borneo FC.
Upaya PSS Sleman Kembalikan Muruah Maguwoharjo
PSS Sleman ingin mengembalikan muruah Maguwoharjo di laga kandang dengan membidik kemenangan saat menjamu Persela di Liga 1, Kamis 15 Agustus 2019.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.