Inilah 4 Alasan Pesawat Dilarang Terbang Melintasi Wilayah Pegunungan Tibet

Tibet dikenal sebagai salah satu tempat yang cukup menantang, tak hanya bagi para pendaki lewat Gunung Everest-nya, tetapi juga pilotnya.
Pesawat Dilarang Terbang Melintasi Wilayah Pegunungan Tibet. (Foto: tagar/Pexels)

Jakarta - Tibet dikenal sebagai salah satu tempat yang cukup menantang, tak hanya bagi para pendaki lewat Gunung Everest-nya, tetapi juga pilot pesawat terbang. 

Dikutip dari Simple Flying, Sabtu, 12 Februari 2022, meski pesawat bisa terbang lebih dari 16 ribu kaki, hal tersebut tetap dilarang, karena daerah ini didominasi dengan pegunungan yang menjulang tinggi. 

Bahkan, salah satu bandara di Tibet saja, yaitu Lhasa berada di ketinggian hampir 12 ribu kaki. Nah, berikut alasannya. 


1. Hanya Punya Dua Bandara

Dalam skenario terburuk misalkan pesawat harus mendarat di bandara terdekat, Tibet tidak bisa menyediakan hal tersebut. Di seluruh wilayah Tibet, hanya ada dua bandar udara yang beroperasi, yaitu Bandara Lhasa Gonggar di Lhasa, dan Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu.

Jika sampai terjadi situasi gawat di atas pesawat, tidak ada lapangan udara yang bisa digunakan untuk mendarat. Kemudian, bila pesawat mendarat di Lhasa, maka bisa menimbulkan risiko bahaya, karena ketinggian Lhasa 3.650 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ini bisa membuat beberapa orang sulit bernapas.


2. Turbulensi yang Berbahaya Bagi Penumpang

Selain didominasi pegunungan yang menjulang tinggi, kawasan pegunungan Tibet dianggap memiliki turbulensi yang berbahaya bagi pilot. Salah satunya adalah “clean air turbulance” atau turbulensi yang tidak bisa dilihat dan bahkan tidak bisa diprediksi oleh pilot.

Clear air turbulance disebabkan oleh adanya pusaran udara yang terbentuk saat aliran udara terganggu oleh pegunungan yang tinggi, di area yang memiliki angin tegak lurus yang kuat.


3. Bahan Bakar Pesawat Bisa Beku

Alasan lain, kenapa pesawat dilarang melintasi kawasan pegunungan Tibet adalah temperaturnya yang rendah. Hal ini dikhawatirkan menyebabkan bahan bakar pesawat menjadi beku.

Meski hal ini jarang terjadi dalam sebuah penerbangan, risiko ini tetap ada jika pesawat melintasi kawasan pegunungan yang tinggi.

Bahan bakar sebuah pesawat Jet A-1 memiliki titik beku -47 derajat Celsius. Sedangkan pesawat Jet-A yang biasa digunakan di AS titik beku sedikit lebih tinggi, yaitu sekitar -40 derajat Celsius.


4. Zona Larangan Terbang 

Sama seperti transportasi pada umumnya, pesawat terbang juga memiliki rute perjalanan atau jalur penerbangannya tersendiri. Jalur penerbangan tersebut dipilih sesuai dengan rekomendasi Otoritas Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Tapi jangan salah, rupanya tak semua tempat mengizinkan pesawat untuk melintas di atasnya. Zona ini dinamakan No-fly zones (NFZs) atau zona larangan terbang.

Pesawat dilarang melintasi zona-zona tersebut karena alasan keamanan. Tak hanya itu, zona ini juga melarang pesawat melintasi situs-situs bersejarah ataupun tempat-tempat tertentu.  []

Berita terkait
Cara Membersihkan Abu Vulkanik Pasca Gunung Meletus
Berikut tips bagaimana cara membersihkan abu vulkanik pasca gunung meletus.
Cara Mendeteksi dan Penyebab Gunung Meletus
Secara umum Gunung berapi meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi.
Cara Tepat Menangani Problem Air Bersih di Gunungkidul
Gunungkidul selalu rutin mengalami kekeringan saat musim kemarau. Droping air bersih hanya solusi sesaat. Begini cara yang tepat menanganinya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.