Ini Tanah Rencong Bukan Tanah Bencong, Ormas Islam Aceh Tolak LGBT

"Ini tanah Rencong, bukan tanah Bencong," teriak salah seorang aksi lewat pengeras suara. Massa juga membawakan beberapa poster yang bertuliskan, "Rakyat Aceh menolak LGBT"
Tolak LGBT di Aceh. 147 ormas di Aceh mengelar aksi menolak perilaku menyimpang LGBT di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Usai shalat Jumat, (2/1). Dalam orasinya, mereka juga meneriakan dukungan kepada Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji yang melakukan penertiban dan penangkapan 12 waria dari beberapa salon di wilayah hukumnya. (Fzi)

Aceh (Tagar 2/2/2018) - 147 ormas di Aceh mengelar aksi menolak perilaku menyimpang LGBT di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, usai shalat Jumat, (2/2).

Ke 147 ormas yang mengatasnamakan Aliansi Pecinta Syariat Islam itu juga mendukung penuh atas sikap dan tindakan Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Suryanata atau (Untung Sangaji) yang melakukan razia disejumlah calon kecantikan, dan membina 12 waria di Aceh Utara, pada beberapa waktu lalu.

Kapolres melakukan itu tidak terlepas dari laporan masyarakat dan permintaan tokoh agama yang resah akan keberadaan para waria tersebut.

"Ini tanah Rencong, bukan tanah Bencong," teriak salah seorang aksi lewat pengeras suara. Massa juga membawakan beberapa poster yang bertuliskan, "Rakyat Aceh menolak LGBT dan bersama AKBP Untung Sangaji", "Aceh tempatnya para ulama bukan tempat para LGBT,".

Koordinator aksi Tgk Marsyuddin Ishak, mengatakan, masyarakat Aceh sebagai daerah syariat Islam menolak perilaku menyimpang LGBT.

"Masyarakat Aceh menentang segala bentuk intervensi dari pihak manapun, nasional maupun internasional terkait penerapan syariat Islam khususnya dalam hal pembinaan perilaku menyimpang LGBT di Aceh," katanya.

Aksi tersebut dikawal ketat oleh ratusan pihak kepolisian dan satpol PP. (fzi)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.