Ini Sosok Mahasiswi UNM yang Meninggal Saat Hamil

Mahasiswi UNM yang meninggal saat tengah hamil tua diketahui sosok yang pendiam dan tertutup sesama penghuni kos lain di tempat tinggalnya.
Tempat kos NW, di Pondok Hidayani di Jalan Traktor 3, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) Inisial NW, 20 tahun, yang meninggal dunia saat tengah hamil tua ternyata sosok pendiam dan tertutup. NW berusaha menyembunyikan kehamilannya itu dengan memakai pakaian longgar atau daster tiap hari.

Hal tersebut disampaikan oleh rekan se kosnya, Jusma 21 tahun. Menurutnya, NW merupakan mahasiswi angkatan 2019, jurusan Tata Busana, Fakultas Teknik UNM. Ia tinggal di kos Hidayani baru sebulan lamanya dan jarang bersosialisasi dengan penghuni kos lainnya.

"Dia mahasiswa baru, semester satu jurusan Tata Busan. Dan dia baru sebulan tinggal disini, katanya sebelumnya tinggal di Jalan Momoa," kata Jumrah rekan kos sekaligus senior NW di UNM saat ditemui di rumah kosnya, Selasa 31 Desember 2019.

Kalau di kos sini, tidak ada yang tahu bilang dia hamilki. Tapi saya pernah curiga karena pake dasterki dan perutnya besar.

Menurut Jumrah, selama ini NW lebih banyak tinggal dikamarnya dan jarang keluar. Sehingga ia juga jarang terlihat. NW baru terlihat jika ia pulang kampus ataupun tengah mencuci piring.

Karena NW jarang bersosialisasi dan berbaur, kata Jumrah, sehingga tak ada satupun dari penghuni kos hingga pemilik kos mengetahui jika ia tengah mengandung buah hatinya.

Tapi, beberapa tetangga dan dirinya sempat curiga jika dia hamil. Karena dia kerap mengenakan pakaian daster dan perutnya nampak besar.

"Kalau di kos sini, tidak ada yang tahu bilang dia hamilki. Tapi saya pernah curiga karena pake dasterki dan perutnya besar. Tapi saya kira bersuami mi karena biasa ada yang laki-laki di kamarna," tambahnya.

"Biasa pake baju-baju longgar. Ibu-ibu didepan (tetangga) pernah dulu bertanya bilang hamilki, tapi dia (Wina) jawab, tidak karena saya belum menikah," sambungnya.

Sebelum Wina meninggal dunia, lanjut Jumrah, ia masih sempat melihatnya cuci piring didekat tangga. Namun, raut wajahnya sudah agak beda yaitu terlihat pucat.

Kalau di kos sini, tidak ada yang tahu bilang dia hamilki. Tapi saya pernah curiga karena pake dasterki dan perutnya besar.

Jumrah mengaku saat itu sempat menegur Wina, begitupun dengan ibu kosnya. Tapi lagi-lagi Wina mengatakan bahwa ia sedang baik-baik saja.

"Tidakji, cuma pas siang itu (sebelum meninggal subuh hari), samaja cuci piring dan dia pucat sekali. Ibu kos juga bertanya, kenapa pucat ? tapi dia bilang tidakji," bebernya.

Selama ini, ada seorang laki-laki yang kerap berkunjung di rumah kosnya. Laki-laki ini juga mengaku sebagai saudara atau kakaknya. Jadi, tak ada kecurigaan kehamilan terhadap Wina.

"Tapi saya kira sudah bersuami karena biasa ada laki-laki. Disini tidak dilarang bertamu laki-laki, asalkan tidak bermalam," tutupnya.

Sebelumnya, Nurwina dikabarkan meninggal dunia saat tengah mengandung delapan bulan. Ia meninggal dunia di rumah kosnya di Pondok Hidayani, Jalan Traktor 3, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, Senin 30 Desember 2019.

Sebelum meninggal dunia, mahasiswi Fakultas Teknik, asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara ini, sempat mengeluh sakit perut dan pingsan di kamar kosnya, sekitar pukul 05.30 WITA.

Sehingga, pria bernama Ardianto yang diduga pacarnya langsung melarikan ke Rumah Sakit (RS) Haji Makassar dengan maksud untuk diberikan perawatan medis. Tapi naas, pihak medis di RS Haji menyatakan jika Nurwina ini sudah meninggal dunia. []

Berita terkait
Mahasiswi UNM Makassar Meninggal Saat Tengah Hamil
Seorang mahasiswi Universitas Negeri Makassar meninggal dunia di rumah kosnya saat tengah hamil delapan bulan.
Rektor Sanksi Tegas Mahasiswa Pembunuh UINAM
Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) memastikan memecat masiswa yang membunuh kekasihnya dari kampus yang sama.
Pembunuh Mahasiswa UMI Terancam Hukuman Mati
Tersangka utama pembunuhan mahasiswa UMI Makassar terancam hukuman seumur hidup dan hukuman mati, karena melakukan pembunuhan berencana.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.