Makassar - Kasus polisi melakukan perzinahan yang dilakukan oleh anggota polisi di Banteang bersama dengan penjaga kantin yang tak lain adalah istri temannya sendiri kata Psikolog dari Biro Psikologi Daya Potensia Indonesia, Sitti Annisa Maharani Harusi bisa membuat korban (istri polisi) sakit hati, frustasi, yang berujung depresi.
“Bisa juga dari korban muncul perasaan tidak percaya dengan orang lain, khususnya yang lawan jenisnya. Untuk memulihkan sakit hati itu agar tidak depresi bisa dengan pendampingan psikologis dan juga dukungan dari orang terdekat,” kata Anissa kepada Tagar, Senin, 27 Januari 2020.
Menurut Annisa, perilaku berselingkuh terkhusus bagi mereka yang sama-sama sudah berkeluarga karena adanya permasalahan di komunikasi. Ia mencontohkan, bisa saja suami yang berselingkuh ada permasalah di tempat kerja, tapi tidak ingin menceritakan ke istri karena takut membebani.
Bisa juga dari korban muncul perasaan tidak percaya dengan orang lain, khususnya yang lawan jenisnya.
Bisa juga, lanjut Annisa karena suami maupun istri sama-sama kecapean setelah berartiktifitas seharian mereka tidak ingin berbicara sama sama lain yang bisa mengakibatkan pertengkaran akibat tidak adanya komunikasi dua arah.
“Mungkin dengan pasangan yang bukan pasangan aslinya bisa bercerita lebih bebas dan nyaman. Berkaitan dengan hubungan perselingkuhan berujung ke hal seks bisa jadi karena dalam rumah tangganya tidak mendapatkan kepuasan, jadi ketika bertemu dengan orang baru. Baru dapat kepuasan walaupun memiliki pasangan masing-masing,” ujarnya.
Agar kejadian perselingkuhan tidak terulang, Annisa menyebutkan setiap pasangan menjaga komunikasi yang efektif, jadi masing- masing bisa tahu apa yang dibutuhkan pasangan. []