Ini Harapan Ketum FPI Sobri Lubis dari Ijtima Ulama IV

Ketum FPI Sobri Lubis buka suara soal harapan ke depan pasca-diselenggarakan Ijtima Ulama IV di Bogor, Jawa Barat.
Sobri mengatakan kehadirannya dalam aksi tersebut bukan terkait urusan politik. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Ketua Umum (Ketum) DPP Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis buka suara soal harapannya pasca-melakukan Ijtima Ulama IV di Hotel Lorin Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 5 Agustus 2019.

Sobri mengungkapkan segala harapannya melalui video berdurasi 1 menit 51 detik yang tayang di kanal Youtube Front TV.

Sobri mengatakan melalui Ijtima Ulama IV yang berhasil mengumpulkan sejumlah tokoh agama dan para ulama dari seluruh Indonesia, agar ke depannya forum ini mampu melahirkan keputusan yang dapat menjadi pijakan bagi umat muslim.

“Melalui Ijtima Ulama keempat ini besar harapan saya agar Ijtima Ulama IV menghasilkan keputusan-keputusan yang akan menjadi patokan dan pijakan berjuang umat Islam Indonesia ke depan,” kata Sobri.

Kontribusi terbaik dari para ulama untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa dan negaranya.

Menurut dia, kelanjutan dari Ijtima Ulama III ini menjadi sumbangan paling baik dari ulama untuk bangsa dan negara.

“(Ijtima Ulama IV) merupakan kontribusi terbaik dari para ulama untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa dan negaranya,” kata dia.

Oleh sebab itu ia mengharapkan, para ulama tetap memegang sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen berjuang demi keselamatan negeri dan bangsa ini.

“Harapan kita, ulama tetap istiqomah berjuang untuk keselamatan negara dan bangsa Indonesia ke depan,” tuturnya.

Selain itu, ia sangat mengharapkan agar ulama tetap bersabar dalam menegakkan keadilan di Indonesia.

Ijtima Ulama IV yang terselenggara beberapa waktu lalu menghasilkan delapan butir kesepakatan, salah satunya meminta agar Ijtima Ulama dilembagakan.

Berikut hasil lengkap Ijtima Ulama IV:

1. Menolak kekuasaan yang zalim, serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut.

2. Menolak putusan hukum yang tidak sesuai prinsip keadilan.

3. Mengajak umat berjuang dan memperjuangkan:

3.1. Penegakan hukum terhadap penodaan agama, sesuai amanat undang-undang.

3.2. Mencegah bangkitnya ideologi marxsisme, komunisme dalam bentuk apapun.

3.3. Menolak segala perwujudan kapitalisme dan liberalisme seperti penjualan aset negara kepada asing maupun aseng.

3.4. Pembentukan tim investigasi tragedi pemilu 2019.

3.5. Menghentikan agenda pembubaran ormas islam dan stop kriminalisasi ulama serta memulangkan Habib Rizieq Shihab tanpa syarat apapun.

3.6. Mewujudkan NKRI yang syariah dengan prinsip ayat suci di atas ayat konstitusi.

4. Perlunya ijtima ulama dilembagakan sebagai wadah musyawarah antara habaib dan ulama serta tokoh untuk terus menjaga kemaslahatan agama, bangsa dan negara.

5.Perlunya dibangun kerjasama antara ormas Islam dan politik.

6. Menyerukan kepada segenap umat Islam untuk mengonversi simpanan dalam bentuk logam mulia.

7. Membangun sistem kaderisasi sebagai upaya melahirkan generasi Islam yang tangguh dan berkualitas.

8. Memberikan perhatian secara khusus terhadap isu dan masalah substansial tentang perempuan, anak dan keluarga melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang tidak bertentangan dengan agama dan budaya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi