Ini Enam Tokoh Penerima Beasiswa Supersemar, Satu di Antaranya Mahfud MD

Ini enam tokoh yang pernah menerima beasiswa Supersemar, satu di antaranya Mahfud MD.
Mahfud MD. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 21/11/2018) - Kasus Yayasan Supermar mulai muncul lagi ke permukaan, terkait penyitaan Gedung Granadi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab dipanggil Titiek, menolak aset Yayasan Supersemar disita, apalagi dibubarkan. Menurutnya, Supersemar telah membiayai pendidikan masyarakat. Beberapa di antaranya kini telah menjadi menteri.

"Mensesneg Pratikno juga penerima beasiswa Supersemar. Ada juga gubernur dan wali kota. Mereka akan beri kesaksian bahwa betapa manfaatnya uang Yayasan Supersemar," ucap Titiek seperti di lansir Tempo (14/8/2015).

Sekitar 70 persen rektor universitas negeri merupakan alumnus penerima beasiswa. 60 persen pelajar Indonesia juga menerima dana segar pendidikan dari yayasan itu.

"Beasiswa itu sudah diberikan kepada 2,75 juta siswa dan mahasiswa yang cerdas. Kini alumnus penerima beasiswa itu tergabung dalam Keluarga Besar Penerima Beasiswa Supersemar (KBPBS)," ucapnya.

Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA PBS) Dr. H.M. Syahrial Yusuf, S.E., M.M., mengatakan, sebagai salah satu alumni penerima beasiswa Supersemar, ia mengakui manfaat terhadap kualitas pendidikan mahasiswa. 

"Beasiswa Supersemar ini telah melahirkan banyak orang besar. Seandainya mereka pada waktu itu tidak mendapat beasiswa, saya yakin belum tentu mereka bisa lulus dan menjadi besar," kata Syahrial penerima beasiswa Supersemar pada tahun 1985 hingga 1986 seperti di kutip unpad.ac.id. 

Baca juga: Salah Ketik Nominal, Kantor Yayasan Supersemar Baru Resmi Disita

Program beasiswa yang telah bergulir sejak 1974 ini memiliki tekad baik untuk memfasilitasi generasi muda dan bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Tercatat beasiswa Supersemar telah melahirkan berbagai tokoh negara, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, mantan Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 Prof. Dr. Muhammad Nuh, mantan Menteri Keuangan RI 2014-2019 Bambang Brodjonegoro, hingga Sekretaris Kabinet RI saat ini Pramono Anung.

Sementara alumni yang lain berprofesi sebagai Guru Besar, direktur perusahaan, akademisi, hingga pengusaha. 

Dalam kurun 1974 hingga 2016, seperti di kutip unpad.ac.id, dana yang telah disalurkan Yayasan Supersemar mencapai lebih dari Rp. 700 miliar dengan jumlah penerima mencapai lebih dari 2 juta orang.

Klarifikasi Soeharto Mengenai Yayasan Supersemar

Yayasan ini memberikan beasiswa kepada anak-anak yang pandai, tetapi orangtuanya tidak mampu. Rektor yang memilih penerima beasiswa itu, bukan Yayasan Supersemar.

Di antaranya ada anak pensiunan, anak pegawai negeri, bahkan anak petani, pengusaha kecil dan sebagainya.

Alasan pendiriannya, bagaimanapun, masyarakat itu harus diikutsertakan dalam membangun bangsa. Kita harus mencari jalan untuk membiayai kader-kader bangsa yang berbakat, namun orang tuanya tidak mampu.

Untuk itu kita bekerja sama dengan perguruan tinggi. Pihak perguruan tinggi mencari mahasiswa berprestasi, namun orangtuanya tidak mampu, kita berikan beasiswa.

Anak-anak yang sekolah kejuruan, ketika lulus SMP menjadi siswa teladan tapi tidak bisa melanjutkan pendidikannya, mereka juga kita berikan beasiswa dari Supersemar, asalkan melanjutkannya ke sekolah kejuruan.

[]Ini untuk mempersiapkan tenaga-tenaga menengah. Jadi yang kita berikan adalah untuk mahasiswa yang pandai namun tidak mampu, juga untuk anak-anak tamatan SMP yang teladan, yang orangtuanya tidak mampu tapi mau masuk kejuruan. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.