Ini Dia, Beberapa Pilihan Cara Sembuhkan Kanker Prostat

Bagi penderita kanker prostat tak usah takut, masih ada pengobatan terbaik yang jauh dari risiko berbahaya.
Kanker Prostat. (Foto:Ist)

Jakarta, (Tagar 14/10/2017) - Bagi penderita kanker prostat tak usah takut, masih ada pengobatan terbaik yang jauh dari risiko berbahaya. Ada beberapa kasus kanker prostat yang tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Untuk mengetahui kanker prostat ini, Anda menjalani tes PSA dan juga prosedur biopsi secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan sedini mungkin apakah ada pertumbuhan sel kanker. Rangkaian prosedur ini dilakukan untuk menentukan pengobatan sesuai dengan tahapan kanker yang diderita. Berikut ini adalah beberapa cara dan juga prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker prostat.

TURP atau trans-urethral resection adalah prosedur operasi dalam memotong bagian dari kelenjar prostat. TURP dilakukan dengan cara anastesi umum atau anastesi tulang belakang, agar Anda tidak merasakan rasa sakit selama pembedahan berlangsung. Tujuan dari operasi adalah meringankan atau menghilangkan gejala buang air kecil yang terganggu akibat kanker prostat.

Prostatektomi radikal adalah prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Prostatektomi radikal bisa menyembuhkan kanker prostat pada pria jika kanker belum menyebar keluar dari kelenjar prostat.

Beberapa potensi komplikasi dari prosedur prostatektomi radikal adalah:

  • Inkontinensia urine, yaitu ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil.
  • Disfungsi ereksi. Lebih dikenal dengan istilah impotensi. Ketidakmampuan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.
  • Tidak bisa lagi ejakulasi sehingga tidak bisa memiliki anak melalui hubungan intim.

Kryoterapi terkadang dilakukan untuk menangani kanker prostat stadium awal. Namun, kebanyakan dokter tidak akan memilih penanganan ini sebagai langkah awal pengobatan.

Pada prosedur ini, dokter akan menggunakan embusan suhu sangat dingin untuk membekukan dan membunuh sel kanker prostat. Beberapa efek samping dari tindakan ini adalah:

  • Kebanyakan pasien akan mengalami darah bercampur pada urine selama sehari hingga dua hari setelah tindakan kryoterapi.
  • Kryoterapi berpengaruh pada anus dan kandung kemih, yang membuat munculnya rasa nyeri, rasa perih, dan seringnya muncul dorongan untuk buang air kecil.
  • Disfungsi ereksi atau impotensi, karena kryoterapi berisiko merusak saraf di sekitar prostat yang mengontrol ereksi.
  • Kesulitan mengontrol buang air kecil.

Radioterapi menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker pada kasus di mana kanker belum menyebar keluar dari prostat. Radioterapi juga bisa digunakan pasca operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Selain itu, radioterapi juga dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan memperlambat tingkat perkembangan kanker pada kasus kanker yang sudah lanjut.

Berikut ini adalah beberapa efek samping radioterapi pada kanker prostat:

  • Rambut kemaluan rontok
  • Merasa kelelahan
  • Merasa tidak nyaman di sekitar anus dan rektum
  • Peradangan pada kandung kemih
  • Ketidakmampuan untuk ereksi
  • Inkontinensia urine
  • Masalah dengan buang air besar, seperti diare dan perdarahan

Kemoterapi Pada langkah penanganan ini, penderita akan diresepkan obat anti-kanker oleh dokter. Tindakan ini sangat tepat jika kondisi kanker sudah menyebar ke organ-organ di luar kelenjar prostat. Beberapa efek samping dari kemoterapi adalah:

  • Rambut rontok.
  • Mual dan muntah.
  • Meningkatnya risiko infeksi, karena berkurangnya jumlah sel darah putih.
  • Mudah memar atau berdarah.

Terapi hormon biasanya digabungkan dengan prosedur radioterapi. Terapi hormon yang dilakukan sebelum radioterapi bertujuan meningkatkan kesuksesan pengobatan. Sedangkan terapi hormon yang diberikan setelah radioterapi dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kembalinya sel-sel kanker.

Selain fungsi di atas, terapi hormon juga bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan kanker prostat stadium akhir dan meredakan gejala atau pun rasa sakit yang muncul.

Efek samping dari terapi hormon pada kanker prostat adalah:

  • Kehilangan gairah seksual
  • Disfungsi ereksi atau impotensi
  • Penambahan berat badan
  • Pembengkakan dada
  • Hot flush atau kondisi di mana tubuh tiba-tiba merasa kepanasan yang bisa menyebabkan berkeringat berlebih dan tubuh menggigil.
  • Berkeringat

Tablet steroid bisa digunakan jika terapi hormon tidak lagi berhasil karena kanker bersifat resistan terhadap hormon. Steroid bisa digunakan untuk menyusutkan tumor dan menghambat pertumbuhan tumor.

Dokter bisa memberikan vaksin kanker bagi penderita kanker prostat. Vaksin kanker ini bekerja dengan mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel kanker prostat.

Vaksin kanker untuk tiap pasien bisa berbeda-beda, karena vaksin ini dibuat berdasarkan sel darah putih pasien. Namun, vaksin ini dikonsumsi bukan untuk mencegah kanker berkembang, namun memperpanjang usia hidup penderita beberapa bulan.(dbs/wwn)

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.