Jika kupon ORI017 terlalu tinggi, dikhawatirkan mempengaruhi keberanian perbankan dalam memberikan bunga kredit lebih rendah
Jakarta - Pemerintah menetapkan imbal hasil atau kupon Obligasi Ritel Indonesia (ORI) untuk seri ORI017 adalah sebesar 6,40 persen per tahun. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan alasan kupon ORI seri 017 ditetapkan sebesar 6,4% per tahun dengan tujuan agar perbankan bisa memberikan bunga kredit lebih rendah kepada masyarakat atau dunia usaha.
“Melihat proyeksi ke depan, suku bunga semakin rendah,” kata Deni dalam bincang-bincang IDX Channel secara virtual di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
Baca Juga: ORI017 Mulai Ditawarkan, Cek Syarat Dan Cara Membeli
Menurutnya, jika imbal hasil atau kupon yang diberikan dalam Obligasi Negara Ritel ini terlalu tinggi, dikhawatirkan mempengaruhi keberanian perbankan dalam memberikan bunga kredit lebih rendah. Dengan proyeksi suku bunga ke depan yang rendah, pemerintah juga tidak memberikan imbal hasil yang terlalu tinggi atau lebih tinggi dari 6,4 persen.
Namun, Deni kupon sebesar 6,4 persen itu merupakan imbal hasil premium lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi perbankan lain misalnya deposito. “Di satu sisi kita ingin memberikan premium yang menarik kepada masyarakat, tapi di sisi lain ingin sama-sama mendorong suku bunga rendah kepada masyarakat, terutama untuk para pengusaha agar bisa mendapatkan kredit yang lebih menguntungkan,” katanya.
Pemerintah rencananya akan mulai menawarkan ORI-017 ini kepada masyarakat pada Senin, 15 Juni hingga 9 Juli 2020
Untuk diketahui, tiga ORI sebelumnya yakni ORI014, ORI015, dan ORI016 masing-masing memiliki kupon sebesar 5,85%, 8,25%, dan 6,80%. Sementara dari tenor, ORI014 berdurasi 3 tahun terhitung sejak Oktober 2017 hingga Oktober 2020, ORI015 Oktober 2018 hingga Oktober 2021, dan ORI016 Oktober 2019 sampai dengan Oktober 2022.
Pemerintah rencananya akan mulai menawarkan ORI-017 ini kepada masyarakat pada Senin, 15 Juni hingga 9 Juli 2020 dengan masa jatuh tempo mencapai tiga tahun. Masyarakat bisa membeli surat berharga ini dengan minimum pembelian mencapai Rp 1 juta dan maksimum mencapai Rp3 miliar.
Pemerintah telah menetapkan 26 mitra distribusi dalam penawaran ORI017 untuk membantu calon investor. Jumlah itu bertambah dari penawaran ORI seri 016 sebelumnya.
Simak Pula: Pemerintah Tetapkan Kupon ORI017 Sebesar 6,40 Persen
Nama-nama mitra distribusi ORI017 antara lain; Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Bank BCA,Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Maybank Indonesia, Bank Panin, Bank OCBC NISP. Bank HSBC, Bank DBS Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank Victoria International, PT Trimegah Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Invisee, Investree, dan Modalku. []