Jakarta - Investasi di era digitalbukanlah hal yang baru. Kemudahan dalam mengakses internet dan segala informasi membuat calon investor harus lebih berhati-hati terutama sebelum melakukan investasi.
Tidak sedikit investor belum benar-benar memahami, terkadang hal itu menimbulkan kecemasan tersendiri dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak.
Yuk simak apa saja yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi.
1. Menyediakan Dana yang Akan Diinvestasikan
Untuk mulai berinvestasi, dana seperti apa yang sebaiknya Anda sediakan? Jawabannya adalah dana khusus. Maksudnya, Anda harus menyisihkan dana lain di luar kebutuhan sehari-hari (demi kestabilan).
Jika tidak bisa dalam jumlah besar, sedikit pun tidak masalah karena saat ini tempat dan jenis investasi untuk dana minim juga sudah bisa ditemui.
2. Memilih Jenis Investasi yang Sesuai dengan Kondisi Anda
Di dalam aktivitas menanam modal, ada tiga faktor dasar yang akan mempengaruhi optimal-tidaknya imbal balik (return) investasi Anda nanti. Faktor-faktor itu adalah modal (capital), risiko (risk), dan tujuan (objective).
Mengenai modal, poin tersebut sudah dijelaskan sedikit di atas. Lalu, apa kaitannya dengan jenis investasi? Sebut saja jenis investasi yang Anda pilih adalah properti (ruko atau rumah untuk disewa, misalnya).
Modal untuk jenis ini tentu memerlukan dana lebih besar dari investasi emas yang berkisar dari Rp1.000.000 –bisa lebih atau kurang ini tergantung dari bobot atau sistem investasinya.
Selanjutnya adalah risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seorang calon investor harus tau cara memulai investasi yang baik untuk itu ia harus memutuskan seberapa besar risiko yang berani diambil.
Namun begitu, sikap yang bijak bukanlah berani mematok risiko yang ‘wah’ demi hasil yang ‘wah’ juga, melainkan mampu memperkecil risiko kerugian yang mungkin terjadi.
3. Untung Rugi dan Pengelolaan Keuangan
Dalam aktivitas berinvestasi, tidak ada jaminan bahwa seorang investor bisa mutlak rugi maupun untung. Bahkan untuk jenis investasi saham yang mampu membawa keuntungan besar saja bisa mengalami kerugian. Di sinilah pemahaman mengenai seluk beluk investasi sangat diperlukan.
Dari sekian cara dalam memperkecil risiko kerugian tersebut, banyak investor menerapkan sistem diversifikasi. Ini artinya, si investor menggunakan lebih dari satu jenis investasi. Misalnya, dengan dana yang ada, dia menggunakan jenis obligasi, saham, dan komoditas. Atau, bisa juga dengan saham yang ditanam ke lebih dari satu perusahaan.
Kemudian, pengelolaan keuangan pada dasarnya tidak hanya pada dana yang sudah Anda investasikan, tetapi juga pada pengelolaan pendapatan hingga pengeluaran sehari-hari. Jika semua aspek berjalan stabil, maka Anda akan selalu siap dengainvestasn hal-hal yang mungkin terjadi kedepannya.
4. Mulai Investasi
Cara memulai investasi selanjutnya adalah memulai investasi. Jika jenis yang Anda pilih adalah saham, biasanya, Anda harus membuka rekening di perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas ini adalah perantara yang mengelola investasi saham. Mereka memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Penting Sejak Dini, Inilah 4 Manfaat Investasi
- 4 Langkah Sebelum Mulai Berinvestasi
- Perbedaan Investasi Syariah dan Investasi Konvensional
- Jenis-jenis Investasi untuk Kamu yang Bergaji UMR