London - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan karantina nasional (lockdown) kedua di Inggris mulai Kamis, 5 November 2020 dan berakhir tanggal 2 Desember 2020, di tengah kasus positif virus corona mencapai lebih dari satu juta.
Johnson mengatakan langkah karantina ini penting untuk mencegah "bencana medis dan moral" dengan jasa kesehatan Inggris, National Health Service, NHS, bisa kewalahan.
Restoran, pub akan ditutup sementara sekolah-sekolah dan perguruan tinggi diizinkan untuk tetap buka.
Langkah ini diterapkan di tengah adanya satu studi yang menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan puncak pertama.
Dengan karantina ini diharapkan pandemi akan mereda pada seputar Hari Natal. Natahun tahun ini "akan sangat bereda", kata PM Johnson.
"Namun saya berharap dan percaya dengan mengambil langkah keras sekarang, para keluarga dapat berkumpul (saat Natal)," tambahnya.
Angka kematian akibat Covid-19 dapat mencapai lebih dari 4.000 sehari, menurut perkiraan salah satu model.
Data itu didasarkan pada kondisi bila tidak ada langkah yang diambil untuk memperlambat penyebaran virus corona. Namun, sebagian besar model menunjukkan, kematian dapat mencapai 2.000 sehari.
Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan langkah ini dalam jumpa pers Sabtu, 31 Oktober 2020, setelah mengadakan pertemuan kabinet untuk membicarakan perkembangan pandemi.
Inggris mencatat tambahan kasus 21.915 pada Sabtu, 31 Oktober 2020, dan jumlah total mencapai 1.011.660. Jumlah yang meninggal sebanyak 326 dalam waktu 28 hari setelah dites positif.
Inggris negara kesembilan dengan kasus mencapai lebih dari satu juta. Dokumen yang dilihat BBC - bagian dari presentasi pemerintah yang ditunjukkan kepada Boris Johnson, menunjukkan beberapa perkiraan berbeda terkait pandemi.
Semua model memperkirakan jumlah orang yang dirawat akan mencapai puncak pada pertengahan Desember, dan kematian naik paling tidak sampai akhir Desember sebelum turun mulai awal Januari 2021.
Dokumen terpisah yang beredar di pemerintah - berdasarkan model yang dibuat oleh NHS mulai 28 Oktober - menunjukkan bahwa jasa kesehatan tidak akan mampu lagi menerima pasien lebih banyak pada seputar hari Natal, walaupun rumah sakit darurat digunakan.
Inggris adalah negara kesembilan yang mencapai angka kasus satu juta, setelah Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, Prancis, Spanyol, Argentina dan Kolombia.
Jumlah penularan diperkirakan akan lebih tinggi karena kurangnya angka tes pada awal pandemic (bbc.com/indonesia). []