Surabaya - Kegiatan Indonesia Outdoor Festival (Indofest) yang digelar di Surabaya pada 7 - 10 November 2019 ditargetkan bisa meraih nilai transaksi mencapai Rp 25 miliar, dengan jumlah pengunjung diharapkan akan mencapai empat ribu orang. Menurut Ketua Pelaksana Indofest Aurora Ivonia, target ini tergolong besar. Namun melihat perkembangan industri outdoor dan adventure yang semakin membaik, target itu diyakini bisa tercapai.
"Jawa Timur itu luas dan potensi alamnya sangat besar, sehingga pekembangan industri outdoor dan adventure semakin bertambah baik," kata Aurora di Surabaya, Kamis, 7 November 2019.
Untuk mencapai target transaksi dan jumlah pengunjung menurut Aurora, panitia telah menyiapkan berbagai acara. Antara lain memberikan pendidikan aktivitas luar ruangan. Kegiatan ini diharapkan mampu meminimalisir kecelakaan ketika di gunung, dan tetap melestarikan alam.
Panitia juga menyediakan banyak acara talkshow. Dalam talkshow, penggiat outdoor dan pecinta traveling bisa bertemu, termasuk penyedia akomodasi untuk memberikan refrensi liburan. Beberapa pelaku kegiatan alam bebas hadir seperti staf ahli Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, komunitas gimbal alas, dan pencinta alam Siska Nirmala.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur (Jatim), Handoyo mengatakan kegiatan Indofest bisa membantu mempromosikan pariwisata di Jatim. Acara ini juga dapat memberikan edukasi kepada penggiat alam bebas untuk lebih mempertimbangkan keselamatan. "Hampir setiap bulan ada destinasi wisata baru, kalau kita baca di koran terkadang ditemukan air terjun, petilasan atau peninggalan bersejarah di hutan atau di gunung," katanya.
Namun menurut Handoyo, fasilitas di kawasan pariwisata baru itu kurang memadai. Padahal dari sisi kecepatan informasi tentang kawasan wisata itu bisa dalam sekejap menjadi viral. "Keselamatan dan keamanan masih perlu banyak dipertimbangkan, harus bergerak seirama," katanya.[]