Imunisasi Rutin Posyandu Harapan Jaya Kampung Buaran di Serpong

Imunisasi rutin untuk ibu hamil dan balita terus berjalan di Posyandu Harapan Jaya Kampung Buaran di Serpong di masa pandemi Covid-19
Kegiatan imunisasi anak yang di gelar di rumah salah satu anggota kader posyandu Harapan Jaya di Kampung Buaran, Serpong, Tangerang Selatan pada Senin, 20 September 2021 (Foto: Tagar/Dokumen Pribadi – Sadiah Fazira)

Serpong, Tangsel, Banten – Imunisasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan memberikan suntik vaksin demi melindungi kekebalan tubuh serta mencegah berbagai penyakit yang bisa timbul kapan pun, diantaranya bagi ibu hamil, bayi-balita, serta lansia. Di masa pandemi Covid-19, kegiatan imunisasi ini mengalami berbagai hambatan, salah satunya di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Harapan Jaya yang berada di Kampung Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Posyandu yang disokong oleh Puskesmas Serpong 2 ini jadi sepi pengunjung. Mulanya, pengunjung yang ditargetkan bisa mencapai kurang lebih 100 bayi/bulan. Namun, ketika pandemi Covid-19 di Indonesia, pengunjung yang datang hanya bisa dihitung jari. Program kegiatan yang biasanya diadakan setiap tahun juga semakin berkurang, bahkan ditiadakan untuk sementara waktu.

Menurut Wakil Ketua Kader Posyandu Harapan Jaya, Sadiah Fazira, kegiatan yang diadakan Posyandu selama pandemi hanya imunisasi anak, pemberian vitamin A dan biskuit untuk bayi yang gizinya kurang. “Kalau pun tidak hadir, kami yang door to door dari rumah ke rumah. Kami antarkan vitamin A-nya ke rumah,” ujar Sadiah saat wawancara via telepon pada Selasa, 23 September 2021.

pembagian biskut balitaPembagian biskuit bayi-balita untuk anak-anak warga Kampung Buaran, Serpong, Tangerang Selatan pada Senin, 20 September 2021 (Foto: Tagar/Dokumen pribadi – Sadiah Fazira)

Sadiah mengaku senang bersosialisasi dan menyatakan kesedihannya karena tidak bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak orang. Adaptasi data dari kertas/buku ke teknologi juga menjadi salah satu penghambat kegiatan. Walaupun begitu, Sadiah dan para anggota kader posyandu tetap senang meski menjadi tenaga suka rela dan memiliki niat baik untuk membantu warga Kampung Buaran.

Adapun Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu), yaitu pelayanan kesehatan bagi para lansia yang ikut terdampak, melihat keadaan lansia yang lebih rentan terkena Covid-19. Tanpa adanya pembatasan kapasitas orang, kegiatan imunisasi tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) yang dianjurkan pemerintah.

Berikut merupakan rangkaian kegiatan yang biasanya dilakukan Posyandu Harapan Jaya dalam kurun waktu setahun sebelum adanya pandemi. Diantaranya, menimbang bayi, imunisasi ibu hamil, imunisasi dasar anak (BCG, DPT, Campak, Pentabio, dll), suntik pil KB, pemberian obat cacing, pemberian vitamin A yang dilakukan 2 kali dalam setahun (Februari dan Agustus), serta pelayanan kesehatan untuk lansia.

Di sisi lain, Sari, warga Kukusan, Depok, Jabar, seorang ibu hamil dengan kandungan 8 bulan lebih memilih melakukan imunisasi di bidan yang sejak dulu dipercayainya. Sudah 2 kali dia mendapatkan imunisasi suntik tetatus untuk ibu hamil. Menurut Sari, biaya yang dikeluarkan untuk imunisasi di bidan relatif murah, cukup membayar Rp 60.000 sudah termasuk obat dan vitamin. Imunisasinya juga jauh lebih lengkap dibandingkan imunisasi dasar yang dilakukan di Posyandu.

Kehamilan ketiga bagi Sari yang terjadi di masa pandemi Covid-19 justru membuatnya takut untuk melakukan imunisasi di Puskesmas. Selain itu, pengalaman buruk yang pernah dialami anak pertamanya membuat ibu dua anak ini menjadi trauma untuk kembali melakukan imunisasi di Posyandu. Ketika itu, anaknya langsung dilarikan ke ruang ICU rumah sakit setelah mendapat imunisasi suntik BCG di Posyandu.

Lain halnya dengan Sarah, warga Jakarta Pusat, ibu anak satu yang tetap membawa anaknya ke rumah sakit. “Sebenernya takut, tapi gimana ya. Biar imunnya lebih bagus jadi yaudah emang harus imunisasi. Itu kan haknya dia juga” katanya. Anaknya sejak lahir sudah dijadwalkan oleh dokter untuk melakukan imunisasi anak.

Selain imunisasi dasar, Sarah juga mendaftarkan suntik PCV untuk anaknya, mengingat keadaan dunia yang belum sembuh dari pandemic Covid-19. Suntik PCV diberikan agar paru-paru anak menjadi lebih sehat. Dengan biaya yang sudah dijamin oleh asuransi, Sarah tak lagi khawatir merogoh kantongnya untuk biaya imunisasi anak.

Alasan lain yang membuatnya berani membawa anaknya yang berusia 11 bulan untuk imunisasi anak di rumah sakit yaitu karena tidak ada kegiatan imunisasi yang diadakan di Posyandu tempatnya tinggal. Pelayanan kesehatan yang dilakukan Posyandu di daerah tempat tinggalnya hanya membagikan makanan tambahan, vitamin A dan obat penambah darah untuk remaja dengan mendatangi rumah satu per satu. []

- Sabian Vega Arwi

Panduan Imunisasi Anak Selama Pandemi Corona

Pandemi Covid-19 Perlambat Vaksinasi Rutin Anak-anak

UNICEF Dukung Peningkatan Capaian Imunisasi MR

Cara Bijak Memilih Lokasi Imunisasi Saat Masa Corona

Berita terkait
Dinas Kesehatan Bandung Adakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Dinas Kesehatan Bandung Adakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah mulai November hingga Desember.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi