Imbauan Bupati Manggarai Terkait Tewasnya Marsel

Ini tanggapan Bupati Manggarai Deno Kemelus terkait tewasnya Marsel Gonsa yang ditikam Syamsul Basri di Kota Makassar, Sulsel.
Bupati Manggarai, Deno Kamelus. (Foto: Tagar/Ist)

Ruteng - Bupati Manggarai, Deno Kamelus turut berkomentar terkait kejadian yang dialami Marsel Gonsa, pengantar galon asal Manggarai NTT yang tewas ditikam oleh Syamsul Basri di Makassar Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Bupati Deno mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk serahkan semua proses hukum kepada pihak berwajib. Bahkan, Kerukunan Keluarga Cibal (KKC) di Ruteng Manggarai juga sudah membantu keluarga korban untuk bisa memulangkan jenazah korban ke Manggarai.

Saya berharap masyarakat Manggarai, baik yang di Manggarai maupun yang berada di Makassar untuk tidak memperkeruh suasana.

Dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Jenazah Marsel bisa diterbangkan dari Makassar ke Labuan Bajo Manggarai Barat dan tiba di kampung halamannya hari ini.

Selain itu ia juga mengimbau kepada warga Manggarai dimana pun berada untuk tidak memperkeruh suasana. Apalagi kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

"Saya berharap masyarakat Manggarai, baik yang di Manggarai maupun yang berada di Makassar untuk tidak memperkeruh suasana. Kita ikuti proses hukumnya," ujar Deno saat ditemui Tagar di ruang kerjanya, Kamis 17 September 2020.

Selain itu, Deno juga berharap agar pihak penegak hukum bisa profesional dalam menangani kasus ini. Hal itu kata dia untuk mengantisipasi adanya reaksi dari keluarga korban.

"Kalau tidak profesional dan lama penanganan kasusnya, besar kemungkinan ada reaksi dari keluarga korban nanti. Sehingga saya berharap pihak penegak hukum untuk profesional dan cepat menangani kasus ini," harapnya.

Sebelumnya, Kakak kandung korban, Florianus Takdir mengaku sedih dan kecewa dengan kejadian itu, bahkan ia sempat tidak percaya mendengar informasi bahwa adiknya telah meninggalkan mereka untuk selamanya.

Sebagai kakak, ia mengaku sangat terpukul dengan kejadian itu. Sebab, Marsel merantau ke Makassar sejak tahun 2014 lalu, dan tidak pernah pulang kampung. Apalagi Marsel meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia dua tahun.

"Sangat terpukul, apalagi kami tidak pernah ketemu kurang lebih enam tahun. Kasian juga istri dan anaknya" kata dia.

Ia berharap agar pelaku yang membunuh saudaraanya itu diproses dan dihukum setimpal sesuai Undang-Undang yang berlaku. Florianus mengaku serahkan sepernuhnya persoalan itu kepada pihak penegak hukum.

"Kami sebagai keluarga hanya berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," ujarnya.

Ia juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu sehingga jenazah Marsel bisa dipulangkan ke Manggarai.

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu, baik di Makassar, Manggarai maupun di tempat lain, sehingga jenazah adik saya bisa pulang ke Manggarai," katanya.

Kami sebagai keluarga hanya berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Sebelumnya, kejadian penikaman terhadap Marsel yang berprofesi sebagai tukang galon ini, dilatar belakangi kejengkelan tersangka, Samsul terhadap korban yang tidak mengantarkan air galon pesanannya. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Bontoduri 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, pada Senin, 14 September 2020, kemarin.

Hingga kejengkelan Samsul pun diluapkan saat melihat korban yang mengendarai sepeda motor, langsung menghadang dan memukul korban lalu menusuk korban dengan sebilah badik di punggung dan tembus ke jantung korban. []

Berita terkait
Pembunuh Tukang Galon Makassar Terancam 20 Tahun Bui
Polisi menjerat tersangka dengan pasal berlapis dan dianggap melakukan pembunuhan berencana terhadap pengantar galon di Makassar.
KKM NTT Mengutuk Pembunuh Pengantar Galon di Makassar
Kerukunan Keluarga Manggarai NTT di Sulsel berjanji akan terus mengawal proses hukum kasus pembunuhan Marsel.
Kronologi Pengantar Galon Tewas Ditikam di Makassar
Seorang pengantar galon asal Flores Manggarai, Marcel, 24 tahun, tewas mengenaskan usai ditikan langganannya. Ini kronologi kejadian