Imbas Covid-19, Garuda Indonesia Genjot Layanan Kargo

Pemberlakuan larangan terbang pesawat penumpang dari dan menuju kawasan yang menerapkan PSBB membuat manajemen T Garuda Indonesia Tbk putar siasat.
Garuda Indonesia. (Foto: Instagram/@garuda.indonesia)

Jakarta - Pemberlakuan larangan terbang pesawat penumpang dari dan menuju kawasan yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 membuat manajemen maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk memutar siasat demi mempetahankan kinerja.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kegiatan usaha pelayanan penumpang berjadwal sudah tidak bisa dijadikan sokongan bisnis mengingat jumlahnya yang terus turun selama pandemi Covid-19.

Bahkan, kata dia sebelum ada larangan terbang ke zona merah corona pun perseroan telah mengalami perampingan rute penerbangan di sejumlah daerah guna menekan biaya operasional akibat ketiadaan penumpang.

“Untuk itu kami sekarang fokus di layanan kargo udara,” kata Irfan Setiaputra kepada Tagar di Jakarta, Senin, 27 April 2020.

Baca juga: Garuda Patuhi Aturan Larangan Terbang ke Area PSBB

Irfan SetiaputraDirektur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Irfan menambahkan strategi ini tergolong paling tepat lantaran volume pengiriman barang cenderung naik di masa pandemi saat ini. Oleh karena itu dalam beberapa bulan kedepan, Garuda Indonesia menurut dia akan memfokuskan diri untuk memperbesar penetrasi bisnis perusahaan pada segmen ini.

Meskipun demikian, bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan ini memastikan bahwa pelayanan dari dan ke wilayah yang bukan merupakan zona merah PSBB masih tetap berjalan seperti biasa.

“Melalui penyesuaian layanan operasional penerbangan tersebut, Garuda Indonesia masih akan melayani penerbangan ke rute-rute yang dikecualikan, termasuk rute penerbangan domestik dan rute internasional yang tidak terhubung langsung dengan wilayah yang berstatus PSBB,” tuturnya.

Perusahaan pelat merah dengan kode saham GIAA tersebut juga diketahui melayani penerbangan penumpang dengan sistem carter, dengan ketentuan pihak penyewa layanan memastikan bahwa bandara tujuan masih menerima penumpang udara.

“Bila ada kebutuhan layanan penumpang, izin dan sebagainya diurus oleh pencarter,” kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tagar, pada sepanjang tahun lalu Garuda Indonesia setidaknya mengoperasikan empat pesawat terbang untuk layanan kargo, yakni Boeing 737-300 dan Boeing 737-400 dengan kapasitan angkut masing-masing 15 ton dan 18 ton.

Lalu, dua lainnya adalah Airbus A330 dengan kemampuan 60 ton, dan Boeing 737-800 berkapasitas angkut 23 ton yang difokuskan untuk menangani layanan distribusi barang internasional. []

Berita terkait
Dampak Corona, Garuda Indonesia Tambah 7 Rute Baru
Maskapai penerbangan milik pemerintah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah tujuh rute baru penerbangan internasional.
Garuda Tak Tanggung Akomodasi WNA China Terlantar
Garuda Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menanggung akomodasi 208 WNA asal China yang terlantar di Bandara Soekarno Hatta.
Meski Corona, Garuda Melayani Penerbangan ke Korsel
Direktur Utama Garuda Indonesia rfan Setiaputra mengatakan layanan operasional penerbangan dari dan menuju Incheon, Korsel masih dibuka.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.