Garuda Tak Tanggung Akomodasi WNA China Terlantar

Garuda Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menanggung akomodasi 208 WNA asal China yang terlantar di Bandara Soekarno Hatta.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya tidak memiliki kewajiban untuk menanggung akomodasi 208 warga negara asing (WNA) asal China yang kini terlantar di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, dalam klausul perjanjian dengan pihak agen perjalanan, Garuda hanya menyediakan pesawat sebagai armada penerbangan yang dicarter oleh pihak travel agen.

“Semua ditanggung dari agen, termasuk konsumsi, tempat stay dan mungkin tenaga kesehatan pendamping,” ujarnya kepada Tagar di Jakarta, Minggu, 5 April 2002.

Buka Juga: Meski Corona, Garuda Melayani Penerbangan ke Korsel 

Pokoknya semua urusan agen.

Irfan menambahkan, perseroan kini tengah menunggu informasi terbaru dari agen perjalanan tersebut terkait pengajuan ulang izin memasuki wilayah China dari otoritas setempat. Dia juga berharap permasalahan ini akan segera menemui titik terang, mengingat saat ini Garuda juga melayani sejumlah penerbangan carter lain.

“Kami sudah sepakat dengan agen, mereka akan urus izin dari otoritas China. Pokoknya semua urusan agen,” tuturnya.

Garuda IndonesiaPesawat Airbus A330-200 PK-GPM Garuda Indonesia bersiap take off di Sam Ratulangi International Airport, Manado (MDC). (Foto: Instagram/@garuda.indonesia/@frdsmu)

Garuda Indonesia sendiri sebenarnya telah menutup sementara layanan penerbangan dari dan menuju Tiongkok pada 5 Februari 2020 lalu. Keputusan penutupan itu mencakup seluruh rute yang dilayani Garuda ke Negeri Panda tersebut, yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Adapun, frekuensi penerbangan maskapai plat merah ke China setiap minggunya mencapai 30 penerbangan.

Garuda sampai saat ini tidak buka penerbangan regular ke China.

Meskipun telah meniadakan rute berjadwal ke Tiongkok, Garuda tetap melayani penerbangan ke negara Asia Timur itu melalui skema carter. Begitu juga untuk fasilitas pengiriman barang maupun kargo.

“Garuda sampai saat ini tidak buka penerbangan regular ke China. Meskipun demikian, kami tetap melayani carter dan pengiriman barang. Dan, apabila ada kebutuhan pesawat dengan membawa penumpang, izin tersebut harus diurus oleh pihak penyewa armada kami,” ucapnya.

Untuk diketahui, pada Jumat, 3 April 2020 lalu, sekitar 208 WNA asal China yang siap terbang ke Guangzhou menjadi terlantar di Bandara Soekarno-Hatta karena otoritas China menolak izin masuk mereka. Padahal, ratusan warga asing itu telah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk pulang ke negaranya.

Baca JugaCorona, GMF Disinfeksi Pesawat Garuda dan Citilink

Akibat kejadian tersebut, belum diketahui pasti kapan ke-208 penumpang tersebut akan bisa diterbangkan. Sementara itu, dari proses administrasi keimigrasian, otoritas di Bandara Soekarno-Hatta telah memberikan lampu hijau kepada WNA China tersebut untuk pergi. []

Berita terkait
Maret Ini, Garuda Kasih Diskon ke 10 Tempat Wisata
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan anak perusahaannya Citilink mulai Minggu, 1 Maret 2020 memberi diskon dari dan ke 10 destinasi.
Dampak Corona, Garuda Indonesia Tambah 7 Rute Baru
Maskapai penerbangan milik pemerintah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah tujuh rute baru penerbangan internasional.
Dirut Garuda Bingung Arab Saudi Blokade Penerbangan
dirut Garuda tanggapi keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan penerimaan jamaah umrah dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban