Pematangsiantar - Beredar di media sosial grup WhatsApp, foto dan video ikan mati di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Disebut ikan mati tersebut bibit nila yang berasal dari keramba jaring apung milik salah satu perusahaan.
Semula foto dan video disebar di grup WA Pendukung Samosir Maju yang dibagikan pemilik akun Mendra. Pemilik akun ini bernama asli Drahmenra Situmorang, 28 tahun, warga Desa Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Kepada Tagar, Mendra menyebut dia sengaja membagikan foto dan video tersebut ke grup media sosial guna menggugah kesadaran dan kepedulian siapa saja terhadap perairan Danau Toba.
Menurut dia, bibit ikan nila yang mati diperkirakan ribuan ekor mengapung pada Senin, 22 Juni 2020 sejak pukul 11.00 WIB. Dia menduga ikan-ikan mati itu berasal dari keramba jaring apung milik Aquafarm yang berada di perairan Lontung. Karena di sana menurut dia tidak ada warga membuka keramba.
"Dang adong warga pengusaha karamba apung di daerah i (tidak ada warga berusaha keramba apung di daerah itu). Hanya saja jonok hu karamba apung pt aqua Farm nusantara (namun dekat dengan keramba apung PT Aquafarm Nusantara)," katanya, Selasa, 23 Juni 2020.
Disebutkan, di sekitar perairan tersebut terdapat sejumlah KJA milik perusahaan Aquafarm, seperti di Silimalombu, Huta Ginjang, dan Sitio-tio.
Ditambahkan, selain ikan mengapung di air danau, warga juga menemukan ikan yang sudah mati di dalam goni. Dan akibat ikan-ikan mati tersebut menimbulkan bau busuk yang membuat warga di sekitar perairan Lontung termasuk di Desa Parmonangan merasa tidak nyaman.
Belum diperoleh keterangan resmi dari pemerintah setempat dan pihak perusahaan KJA terkait bibit ikan nila yang mati di perairan Lontung tersebut.[]