IHSG Hari Ini Diperkirakan Kembali Alami Tekanan

Kombinasi sentimen negatif dari faktor internal dan eksternal berpotensi menjadi faktor penekan IHSG kembaali turun dalam perdagangan Rabu ini.
Ilustrasi - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir/pd)

Jakarta- Kombinasi sentimen negatif dari faktor internal dan eksternal berpotensi menjadi faktor penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun dalam perdagangan Rabu, 29 Juli 2020. Dari faktor internal menurut Edwin Sebayang, analis MNC Sekuritas, ada dampak kekhawatiran investor akan pelemahan kepercayaan konsumen, dan kinerja laporan keuangan emiten yang mengecewakan.

Sementara sentimen negatif dari faktor eksternal yang bisa menekan IHSG yakni kekhawatiran terjadinya perselisihan di Kongres Amerika Serikat tentang rencana bantuan untuk memerangi virus Covid-19. Ini menjadi penyebab turunnya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,77% dan indeks  EIDO (indeks iShares MSCI Indonesia) sebesar 1,56%.

Baca Juga: IHSG Melemah Tipis 0,07% Imbas Aksi Jual Rp 295,4 M

"Kombinasi ini berpotensi menjadi faktor negatif untuk IHSG kembali turun dalam perdagangan Rabu ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kasus positif Covid-19 yang terus meningkat," kata Edwin dalam analisa hariannya, di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020.

Sementara dalam analisa harianya, MNC memperkirakan selama IHSG tidak terkoreksi di bawah 5.030, maka masih berada pada bagian dari wave (c) dari wave 5. Hal ini berarti IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali untuk menguji resistance (batas atas kenaikan) di kisaran 5.150-5.200. 

Meskipun demikian, tetap  perhatikan support (batas bawah penurunan) pada 5.030. Apabila berhasil tertembus maka IHSG diperkirakan memiliki kecenderungan untuk menguji level 4.950-5.000.

Sebagai bahan informasi, wave atau gelombang yang dimaksud adalah bagian dari Teori Gelombang Elliot yang kerap digunakan dalam analisis teknikal. Dalam teori ini, pergerakan pasar mengikuti siklus psikologi berdasarkan sentimen pasar, bergantian membentuk pola bearish atau tren indeks saham turun dan bulish atau tren naik.

MNC memperkirakan batas support IHSG pada rentang 5.030-4.982 dan resistance di kisaran 5.150-5.260. MNC merekomendasikan empat saham ini, berikut ulasannya.

1. PT H.M. Sampoerna Tbk atau HMSP

Pergerakan saham HMSP kemarin, Selasa, 28 Juli 2020 terkoreksi 0,9% ke level 1.685. Selama HMSP tidak terkoreksi di bawah 1.620, maka saham emiten iin saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave C dari wave (B), dimana koreksi dari HMSP akan cenderung terbatas dan berpeluang untuk berbalik menguat membentuk wave D dari wave (B) pada pola triangle.

MNC merekomendasikan buy on weakness (membeli saat saham tersebut sudah breakout atau menjebol resisten-resisten tertentu) pada rentang 1.660-1.685. Untuk target price pada rentang 1.780-1.850,  dan
stoploss di bawah 1.620.

2. PT Tjiwi Kima Tbk atau TKIM

Kemarin, saham TKIM terkoreksi 1,5% dan ditutup di 6.725 sama pada area support terdekatnya. MNC mempunyai  dua skenario untuk saham ini. Apabila menembus area support 6.725, maka skenario biru TKIM akan berlaku, dimana koreksi TKIM akan berlanjut terlebih dahulu untuk membentuk wave (c) dari wave [iv] dari wave C. 

Namun, apabila saham TKIM menguat dan menembus resistance 7.325, maka posisi TKIM sedang berada pada bagian wave [v] dari wave C.

MNC merekomendasikan saham TKIM buy on weakness pada kisaran 6.325-6.650. Untuk target price pada rentang 7.500-8.000, dan stoploss di bawah 6.125.

3. PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF

Saham KLBF terkoreksi 2,3% ke posisi 1.515 pada perdagangan kemarin. Namun demikian, koreksi KLBF tertahan oleh MA20 (periode waktu jangka pendek selama 20 hari) dan volume penjualan sudah cenderung mengecil. 

Saham KLBF saat ini diperkirakan sudah berada di akhir wave [iv] dari wave C. Hal ini berarti koreksi KLBF sudah cenderung terbatas dan berpotensi berbalik menguat untuk membentuk wave [v] dari wave C.

MNC merekomendasikan saham KLBF buy on weakness pada kisaran 1.450-1.500. Untuk target price pada rentang 1.680-1.750, dan stoploss di bawah 1.400.

4. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau ANTM

Pada perdagangan kemarin, 28 Juli 2020, saham ANTM terkoreksi 0,7% ke level 720. Posisi saham ini diperkirakan sudah berada di akhir wave (v) dari wave [c] dari wave Y dari wave (A), sehingga penguatan ANTM akan cenderung terbatas dan berpotensi untuk terkoreksi. 

Ada pun level koreksi ANTM berada pada level 660 dan 600. Hal ini akan lebih terkonfirmasi apabila ANTM terkoreksi menembus support di 685.

MNC merekomendasikan saham ANTM sell on strength (menjual saham ketika harga bergerak naik cukup signifikan dalam waktu singkat, atau jika sebuah saham sudah rally panjang) pada kisaran 720-750.

Simak Pula: IHSG Naik 0,66%, Empat Saham Ini Dilego Asing

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Juli 2020, IHSG  melemah tipis 0,07% atau 3,68 poin di posisi 5.112,99. Aksi jual asing (net foreign sell) membuat Indeks Saham mengalami tekanan. []

Berita terkait
Aksi Jual Cukup Gede Rp 739,71 M, IHSG Merosot 1,21%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir pekan, Jumat, 24 Juli 2020 merosot 1,21% atau 62,02 di posisi 5.082,99 poin.
IHSG Naik Tipis 0,68%, Empat Saham Ini Dilego Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 23 Juli 2020 terkoreksi tipis 0,68% ke posisi 5.145,01 poin.
IHSG Terkoreksi Tipis 0,09%, 5 Saham Ini Dilego Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu, 22 Juli 2020 terkoreksi tipis 0,09% atau 4,52 di posisi 5.110,1 poin.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.