Jakarta - Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus di level 6.600-an. Atas penguatan tersebut, ia juga memberikan 4 rekomendasi saham yang bisa dipilih para investor untuk mencari peruntungan.
“Peluangnya cukup terbuka lebar untuk bisa menembus level 6.600, bahkan 6.700 sampai dengan akhir tahun. Tinggal menunggu waktu saja dimana likuiditas pasar itu bisa mendukung nantinya, sehingga bisa diperkirakan akhir tahun likuitidas meningkat dan harga saham cenderung mengalami penguatan. Kita melihat lanjutan penguatannya itu masih terbuka lebar untuk indeks harga saham gabungan, terutama pada saham blue chipnya,” ujar Robertus lewat pemaparannya di kanal YouTube IDX Channel, Kamis, 4 Oktober 2021.
Pembukaan perdagangan hari ini mendapat respon yang positif dari bursa Amerika, Asia, dan pasar domestik. Pada pagi ini, IHGS berhasil dibuka dengan berada di posisi zona hijau lewat penguatan sebesar 0,69 persen atau di 6.597,286.
Kedepan kita lihat bahwa pemulihan sektor properti sudah terlihat dengan peningkatan marketing sales yang cukup signifikan di dalam kuartal 3 kemarin.
Untuk posisi tertingginya, IHSG hampir menyentuh di level 6.600 dengan jumlah 6.599,737. Sementara itu, indeks harga saham gabungan juga sempat berada di level terendah dengan jumlah 6.587,051.
Berdasarkan posisi pembukaan update Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,59 persen dengan jumlah 6.591,021. Lalu, ada Jakarta Islamic Index yang berhasil menguat 0,93 persen dengan jumlah 567,433. Di sisi lain, ada LQ45 yang telah mengalami penguatan signifikan sebesar 1,07 persen atau 955,276.
- Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat Awal Pekan November 2021
- Baca Juga: Pembukaan Sesi Pertama, IHSG Semakin Menguat
3 dari 4 saham yang mengalami penguatan signifikan didominasi oleh perbankan BCAP. BBRI terpantau menguat di 1,17 persen atau 4.340; BMRI menguat di 1.75 persen atau 7.250; BBCA menguat di 0,68 persen atau 7.400; dan SMGR yang bergerak di bidang semen berhasil menguat signifikan di 3,96 persen atau 9.850.
Terkait proyeksi tersebut, Robertus menyebut ada 4 saham rekomendasi pilihan yang bisa diambil investor saat ini, yaitu BBNI, TLKM, TOWR, dan SMGR.
Pasca disetujuinya penambahan anggaran negara, ia menyatakan bahwa terdapat potensi pada bank BNI untuk melakukan right issue meski nilainya tak sebesar bank BRI. Dengan valuasi sekitar 1,1 book value, BBNI diketahui yang telah menguat sebesar 0,636 persen di 7.050.
Sementara itu, TLKM yang memiliki anak perusahaan bernama Mitratel diketahui akan mendapat banyak ruang untuk melakukan ekspansi bisnis yang diterjemahkan langsung dalam pemulihan kinerja di tahun depan.
TOWR yang dilihat cukup menarik sebagai segmen sektor menara ini dinilai juga akan terbawa sentiment positif dari melantainya Mitratel ke lantai bursa. Selain itu, TOWR juga menjanjikan potensi yang lebih tinggi karena _Return on Investment (ROI).
“Kita melihat bahwa valuasi masih cukup murah dibandingkan dengan Tower Bersama. Jika dilihat TOWR ini rasio PI-nya hanya sekitar 17 kali dengan ROI sekitar 32 persen,” ujarnya.
- Baca Juga: IHSG Ditutup Menghijau, Berikut Saham Paling Cuan
- Baca Juga: IHSG Menguat Tipis, Transaksi Capai Rp 10,1 Triliun
Sementara itu, untuk SMGR yang sempat mengalami penurunan pada kuartal ketiga namun kembali terus bergerak, Robertus melihat bahwa saham ini cukup menjanjikan potensi yang baik bagi para investor.
“Secara musiman penjualan semen itu justru akan terakselerasi di akhir tahun, mungkin di kuartal 3 dan 4 akan lebih tinggi daripada kuartal 1 dan 2. Kedepan kita lihat bahwa pemulihan sektor properti sudah terlihat dengan peningkatan marketing sales yang cukup signifikan di dalam kuartal 3 kemarin,” katanya.
(Eka Cahyani)