IGI Minta Mendikbud Sediakan Free Kuota

IGI meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kerja sama dengan Telkom dalam hal penyediaan free kouta bagi pelajar dan guru.
Ilustrasi belajar daring dari rumah. (Foto: Tagar/Ilustrasi)

Bantaeng - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan kerjasama dengan Telkom dalam hal penyediaan free kuota bagi pelajar dan guru.

Hal itu diharapkan agar proses belajar daring bisa berjalan maksimal di tengah pandemi covid-19. Sejauh ini banyak yang mengeluhkan keterbatasan akses internet belajar secara online lantaran penggunaan kuota yang begitu besar, utamanya masyarakat yang berada pada tataran ekonomi menengah ke bawah.

Belajar online sangat bagus. Kita belajar dari hari Senin sampai Sabtu, jam 7.30 sampai jam 16.00. Kecuali Jumat sampai jam 14.00.

"Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim) kerja sama dengan Telkom untuk memberikan free kuota bagi pelajar dan guru untuk digunakan pembelajaran daring. Nanti Kemdikbud yg bayar ke Telkom," kata Ramli Rahim kepada Tagar, Kamis, 9 April 2020.

Terlebih, kata dia, masih banyak pelajar yang belum mempunyai gawai untuk akses video conference metode belajar di rumah ini. Sehingga, dia juga meminta agar ada kebijakan belajar bersama dengan menggunakan satu device.

"Harus ada belajar bersama maksimal dua sampai lima siswa dengan satu device," sebutnya.

Kabupaten Bantaeng sendiri, belajar daring telah diterapkan sejak adanya perintah dari Pemerintah untuk melakukan segala aktifitas dari rumah saja. Menurut anggota Forum Anak Butta Toa (FABT), Muhammad Ibnu Bintang sistem belajar daring ini sangat bagus dan efektif.

Selain menambah keterampilan dalam penggunaan teknologi terbarukan, pelajar sesusianya juga akhirnya tidak menggunakan gawai hanya game saja.

Namun di sisi lain, sangat riskan bagi pelajar yang taraf ekonomi lemah. Terlebih mereka yang tak punya gadget untuk digunakan belajar lewat online ini.

"Belajar online sangat bagus. Kita belajar dari hari Senin sampai Sabtu, jam 7.30 sampai jam 16.00. Kecuali Jumat sampai jam 14.00," kata Ibnu, sapaan karibnya.

"Cuman ada biasa siswa yang tidak ada kuotanya, atau tidak ada hpnya jadi biasa tidak belajar dia. Dan lucunya juga ada biasa yang ketiduran jadi tidak masuk pembelajaran," sambungnya.

Mengenai penggunaan kuota data yang besar, menurut dia, pemerintah (UPTD cabang Dinas Pendidikan Sulsel) harus punya langkah taktis agar pembelajaran berjalan dengan merata.

"Kalau itu bisalah Disdik memberitahukan ke guru-guru kalau yang tidak mampu tidak usah dipaksakan, tapi kalau memang Disdik mau membiayai yang tidak mampu malah lebih bagus," ucap dia.

Sementara untuk pelajar tingkat SD dan SMP, Pemkab Bantaeng sudah punya langkah strategis mengatasi kemungkinan adanya siswa yang tak bisa belajar daring.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Muhammad Haris menegaskan, bagi pelajar yang tak punya gawai maka guru akan mengantar bahan ajar ke rumah masing-masing peserta didik.

"Belajar daring berlaku untuk 82 TK, 149 SD, dan 42 SMP se kabupaten Bantaeng. Bagi siswa yang tidak memiliki smartphone dan atau jaringan sinyal tidak ada, maka guru ditugaskan oleh kepala sekolah untuk mengantar bahan ajar ke rumah masing-masing siswa," ujar Haris.

Menurutnya, persoalan ekonomi siswa ataupun orang tua peserta didik tidak menjadi kendala. Sebab melalui dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah dapat menyalin dan memperbanyak bahan ajar.

"Bahan ajar tersebut kemudian diantarkan ke rumahnya, sehingga anak-anak peserta didik tidak perlu datang ke sekolah. Sehingga pengalihan aktifitas belajar siswa di rumah masing-masing tetap berjalan efektif," terang dia.

Selain itu, dia juga membeberkan bahwa pihak sekolah dan Dinas Pendidikan pemantauan lewat telepon, WhatsApp ataupun Teleconference menggunakan Zoom Cloud Meet.

"Sehingga kita bisa mejalankan sitem 4K atau Komunikasi, Konfirmasi, Kolaborasi dan Kontrol terkait kegiatan belajar siswa. Serta dapat mengontrol agar mereka tidak keluar rumah," kata dia.

"Belajar daring, bukan sepenuhnya harus on dalam belajar, tetapi cukup siswa atau orang tua memotret kegiatan anaknya dan dikirim ke gurunya lewat pesan WhatsApp. []

Berita terkait
Pandemi Covid-19 Tak Pengaruhi Pertanian Bantaeng
Masa pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi aktivitas pertanian di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Akibat Corona, Omzet Pengusaha Bantaeng Menurun
Pengusaha di Kabupaten Bantaeng mengaku alami penurunan omzet selama masa pandemi Corona.
Bantaeng Bikin APD Face Shield Pakai Printer 3D
Bantaeng telah memproduksi Face Shield atau pelindung wajah dengan menggunakan teknologi 3D atau 3 dimensi.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.