IDI Tanggapi Usulan Pembubaran oleh Anggota DPR

Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Chaniago menilai IDI tak membina dan mengembangkan profesi anggotanya.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Pemecatan Terawan Agus Putranto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  menuai kontroversi, begitu banyak pihak yang memutuskan keputusan IDI, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Bahkan, anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Chaniago mengusulkan agar ID dibubarkan saja.

Menyikapi seruan usulan pembubaran itu, Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi  mengatakan IDI akan selalu ada untuk masyarakat Indonesia.

"Jadi saya kira hal hal yang berkaitan dengan ketentuan organisasi di dalam kaitannya dengan di negara juga disebutkan dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran ada hasil keputusan MK juga," kata Adib kepada wartawan usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin, 4 April 2022.

"Saya kira kita tetap akan, IDI tetap akan selalu ada untuk masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Adib menjelaskan, posisi IDI diperkuat oleh keputusan-keputusan dari Mahkamah Agung. Namun, ia juga memastikan transformasi organisasi IDI secara internal juga akan diperbaiki.

"Saya kira kalau kemudian kita bicara IDI dibubarkan kami tadi sudah sampaikan ada keputusan keputusan dari Mahkamah Konstitusi ada PU Nomor 15, PU Nomor 10/PU Nomor 15 Tahun 2017 juga yang memperkuat posisi daripada IDI," tuturnya.

"Tapi sekali lagi tentunya ada transformasi organisasi secara internal yang juga akan kami perbaiki," lanjut Adib.

Hari ini, Senn, 4 April 2022, IDI memenuhi undangan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI,. Dalam rapat tadi, muncul usulan IDI dibubarkan dari anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago. Awalnya, Irma mempersoalkan tujuan organisasi IDI yang menurutnya tak sejalan dengan realitasnya.

"Saya ingin memperdalam tujuan didirikannya IDI. IDI ini saya melihatnya sama seperti serikat pekerja. Melindungi anggotanya, memberdayakan anggota kemudian men-support anggotanya bukan memecat anggotanya," kata Irma dalam RDP bersama IDI.

Kemudian, Irma mempertanyakan pemecatan terhadap eks Menkes dr Terawan Agus Putranto. Dia menilai IDI tak membina dan mengembangkan profesi anggotanya.

"Terkait dengan kasus dr Terawan, saya kira beliau sudah memenuhi ini. Kemudian profesi anggota, membina, dan mengembangkan profesi anggota, saya lihat IDI nggak ada ini," ujar dia.

Irma mengulas praktik metode cuci otak atau DSA yang dilakukan oleh Terawan. Menurutnya, praktik itu telah memberikan manfaat bagi pasiennya.

"Jelas cuci otaknya dr Terawan itu berguna bagi pasien dan semua pasien mengatakan itu tidak punya efek samping, justru malah menyehatkan, menambah kecerdasan. Banyak yang disampaikan oleh pasien dr Terawan terkait testimoni mereka sesudah dilakukan DSA," kata politikus NasDem itu.

Lebih lanjut, Irma menyoroti ribuan dokter muda yang gagal uji kompetensi sehingga dikhawatirkan akan menganggur. Dia mempertanyakan kontribusi IDI terkait persoalan itu, lalu berbicara soal usulan pembubaran IDI.

"Kalau memang tujuan IDI itu adalah men-support, melindungi anggota, ini ada 2.500 dokter muda yang tidak lulus uji kompetensi dan bakal menganggur. Terus apa yang dilakukan IDI kepada mereka? Apa yang dilakukan IDI? Cari jalan keluar, enggak. Dibiarin begitu saja. Kemudian enak-enak mecat-mecat kalau nggak setuju," kata Irma.

"Bubarin aja IDI-nya. Ngapain orang cuma organisasi profesi, kok," lanjutnya.

Menurut Irma, sebagai oranisasi profesi, IDI hanya berkapasitas memberikan rekomendasi. 

"Dan IDI itu cuma memberikan rekomendasi sama dengan Komisi IX ini. Komisi IX ini nggak bisa memberikan sanksi dengan pemerintah. Hanya memberikan rekomendasi, boleh dipakai, boleh nggak," katanya. []



Baca Juga


Berita terkait
DPR Cecar IDI Terkait Transparansi Dana Iuran Wajib Anggotanya
Komisi IX DPR RI mengadakan pertemuan dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Dalam rapat itu IDI dicecar soal dana iuran wajib.
Kritik IDI, Yasonna Dinilai Terlalu Ikut Campur dalam Organisasi Kedokteran
Pernyataan Yasonna dinilai hanya akan menambah runyam perdebatan di publik.
IDI Minta DPR Tak Ikut Campur Soal Pemecatan Terawan
IDI ingin mengurus masalah ini secara mekanisme internal.
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan