Identitas Dugaan Penculikan di Yogyakarta Terungkap

Polisi sudah mengantongi identitas pelaku dugaan penculikan anak di Yogyakarta. Motor yang dipakai saat beraksi sudah disita.
Kapolsek Kotagede komisaris polisi Dwi tavianto saat menunjukkan motor pelaku yang digunakan saat melakukan kejahatan pada Sabtu, 14 Maret 2020. (Foto Tagar/Evi Nur Afiah)

Yogyakarta - Kapolsek Kotagede Komisaris Polisi Dwi Tavianto mengaku sudah mengantongi identitas pelaku dugaan penculikan NZ, 6 tahun. Korban merupakan anak TK di Jalan Gedongkuning, Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Dugaan penculikan terjadi pada Kamis, 12 Maret 2020..

Polisi berhasil menemukan kendaraan motor pelaku saat melakukan aksi kejahatannya. Namun pelaku masih dalam proses pengejaran. Pelaku merupakan mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Yogyakarta.

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk menemukan keberadaan pelaku. Pasalnya selama di Yogyakarta dia kerap berpindah-pindah tempat tinggal yang membuat petugas kerepotan mencari pelaku.

"Kami sudah mengetahui identitasnya. Pelaku ini enggak punya tempat tinggal yang menetap. Kadang di Sleman, di Kota Yogyakarta, bahkan sampai di Magelang, Jawa Tengah," kata Kompol Dwi kepada wartawan di Mapolsek Kotagede pada Sabtu, 14 Maret 2020.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku merupakan warga Makassar yang bersekolah di Yogyakarta. Namun di tengah jalan pendidikan pelaku putus begitu saja. Semenjak itu kehidupan pelaku sudah tidak terarah dan senang berjudi.

Dwi menyampaikan, kendaraan yang pelaku gunakan saat menjalankan aksinya adalah motor pinjaman dari teman kuliahnya dulu. Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, pelaku menyembunyikan kendaraan di wilayah Sleman, namun perjuangan petugas kepolisian membuahkan hasil.

Kami sudah mengetahui identitasnya. Pelaku ini enggak punya tempat tinggal yang menetap.

"Motor itu perjuangan keras karena disembunyikan. Kita melacak dari teman-teman perkumpulannya. Alhamdulillah motor ketemu kemarin Jumat, 13 Maret 2020 sore," kata Dwi.

Pelaku bisa dikenakan pidana karena sudah membawa korban tanpa izin orang tuanya. Selain itu polisi juga mendalami dugaan pencabulan. Pelaku diduga kuat melakulan kontak fisik dalam video yang terekam CCTV. Polisi melihat ada gerakan-gerakan tangan yang mencurigakan.

"Mungkin si anak dipegang-pegang (dari gerakan tangan pelaku). Tapi di CCTV tidak terlihat kita bisa ungkapkan jelas kalau sudah bisa tertangkap pelakunya. Sehingga bisa menentukan jenis seksual atau apa," ucapnya.

Imbauan kepada masyarakat, kata Dwi, sebenarnya sederhana. Orang tua harus lebih sering mengawasi anak-anak. Jangan lengah membiarkan anak main. Anak-anak sekolah adalah jiwa untuk masa depan bangsa.

Dugaan penculikan ini terekam video lalu diunggah di media sosial. Video tersebut hasil dari CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Dalam video terlihat seorang anak TK dibawa oleh pelaku tidak dikenal saat sedang membeli sesuatu di warung sekitar rumahnya pada Kamis, 12 Maret 2020.

Kemudian pelaku menghampiri korban alasan untuk meminta korban menunjukan jalan ke Jogja Expo Center (JEC). Di pertengahan jalan, pelaku kemudian menurunkan korban dari sepeda motor di sebuah gang perkampungan wilayah Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta karena korban berteriak-teriak dan menangis.

Akhirnya korban dan pelaku turun di sebuah gang. Namun tiba-tiba pelaku meninggalkan korban sendirian lalu pergi menggunakan motornya. Korban ditemukan oleh tetangga sekitar dalam keadaan menangis. Kemdudian korban langsung diantar pulang. []

Baca Juga:

Berita terkait
Alasan Siswi SMP di Pangkep Rekayasa Penculikan
Pelajar SMP berumur 12 tahun di Kabupaten Pangkep, telah merekayasa penculikan terhadap dirinya ternyata karena sakit hati. Ini penjelasannya.
Penculikan Palsu dan Bayi Palsu di Pamulang Tangsel
Setelah viral penculikan bayi di media sosial, polisi menelusuri kasus dan didapat bahwa pelapor tidak memiliki bayi dan membuat laporan palsu
Waspada Info Hoaks Penculikan Anak di Surabaya
Polrestabes Surabaya mengonfirmasi jika sampai saat ini belum ada kasus penculikan anak di Surabaya dan meminta warga untuk menyaring informasi.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.