Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri M Iqbal mengungkapkan diduga ada sembilan korban meninggal dunia dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Bawaslu berujung ricuh di sejumlah titik di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Dugaan tersebut hasil temuan Tim Investigasi Mabes Polri yang diketuai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Semua orang yang meninggal diduga merupakan perusuh.
"Kita harus sampaikan bahwa sembilan korban meninggal dunia kami duga perusuh, penyerang, diduga ya," ucap M Iqbal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan belum lama ini.
Meski telah mengungkapkan sembilan orang meninggal, Polri belum membeberkan identitas mereka. Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 23 Mei 2019 sempat merilis identitas delapan korban meninggal dunia dalam aksi 21-22 Mei 2019. Mereka adalah:
1. Farhan Syafero
Farhan Syafero diduga korban aksi 21-22 Mei 2019. Pria berusia 30 tahun ini meninggal pada 22 Mei 2019 di RS Budi Kemuliaan setelah sebelumnya dirujuk dari RSCM Jakarta.
Menurut keterangan, warga Kota Depok ini meninggal di depan rumah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Ia tertembak di bagian dada, dengan luka tembus ke punggung saat bentrokan pecah di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 21 Mei 2019 hingga Rabu dini hari, 22 Mei 2019.
2. M Reyhan Fajari
M Reyhan Fajari berusia 16 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir di RSAL Mintoharjo Jakarta setelah bagian pelipis mata kirinya terluka saat kerusuhan muncul di Petamburan, Jakarta Pusat pada Rabu dini hari, 22 Mei 2019.
Menurut keterangan paman Reyhan, Iwan, korban meninggal saat hendak melihat kerusuhan yang terjadi di Jalan KS Tubun. Reyhan yang tengah berada di masjid pada pukul 02.30 WIB, pergi melihat kericuhan. Namun, terjatuh akibat terdorong massa yang berlari ke arahnya.
3. Rizki Ramadhan alias Rama
Pria berusia 17 tahun ini merupakan warga Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi, Jakarta. Ia tewas dengan dua tembakan di dada dekat tenggorokan, dan bahu kanan tembus dada belakang.
Menurut neneknya, Memeh, sebelum ditemukan meninggal Harun memang pamit kepada keluarga untuk menolong peserta aksi yang terluka. Hanya saja, saat tiba di titik kerusuhan di Jalan KS Tubun, Rama yang tengah membantu orang terluka malah tewas tertembak.
4. Adam Nurian
Adam Nurian adalah salah satu korban lainnya yang tewas akibat kerusuhan pada Rabu dini hari 22 Mei 2019. Pria berusia 19 tahun itu tewas di RS Tarakan setelah ikut demonstrasi.
Adam keluar dari rumah pada 01.00 WIB setelah ditelepon oleh temannya. Ibunya, Yuliana pun membeberkan bahwa Adam sempat memberikan kabar tengah di lokasi demonstrasi pada 04.00 WIB.
Berselang satu jam, Yuliana mendapat kabar Adam dilarikan ke UGD RS Tarakan. Di sana, putranya meninggal setelah peluru ditembakan dari jarak dekat mengenai bagian punggung tembus hingga ke dada.
5. Abdul Ajiz
Abdul Ajiz merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang turut serta dalam aksi penolakan hasil Pemilu 2019. Ia meninggal di RS Pelni Jakarta pada Rabu 22 Mei 2019 setelah tertembak saat terjadi bentrok antara massa dengan pihak kepolisian di daerah Petamburan, Jakarta Barat.
6. Bachtiar Alamsyah
Bachtiar Alamsyah meninggal di Rumah Sakit Pelni Jakarta pada Rabu 22 Mei 2019.
7. Sandro
Pria berusia 31 tahun ini meninggal pada Kamis 23 Mei 2019. Sandro sebelumnya dirawat di RSUD Tarakan Jakarta sejak Rabu 22 Mei.
8. Pria Tanpa Identitas
Pria tanpa identitas ini menghembuskan napas terakhir pada Rabu 22 Mei 2019 di RS Dharmais Jakarta. Pria ini diduga bernama Harun dengan usia sekitar 14 tahun.
Rijal Sumanto, remaja yang turut bersama Harun saat kericuhan terjadi menduga tewasnya korban karena luka tembak pada Rabu 22 Mei 2019 sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut pengakuan Rijal, ia bersama Harun ikut berdemonstrasi yang menyuarakan penolakan hasil Pemilu 2019.
Baca juga:
- Empat Senjata Mematikan di Kerusuhan Demo 21-22 Mei
- PSI Colek Keponakan Prabowo Soal Ambulans Kerusuhan
- Ricuh, Polisi Temukan Ambulans Partai Berisi Batu
- Imbas Kerusuhan, Sebagian Layanan Medsos Ditutup