Ida Fauziyah Tidak Naikkan UMR 2021, Irma: Jangan Dipukul Rata

Politisi non aktif Partai NasDem Irma Suryani Chaniago meminta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah jangan pukul rata tidaknaiknya UMR 2021.
Politisi non aktif Partai NasDem Irma Suryani Chaniago meminta Menaker Ida Fauziyah jangan pukul rata tidaknaiknya UMR 2021. (foto: inisiatifnews.com).

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah dalam surat edarannya memastikan tak ada kenaikan upah minimum tahun 2021, dengan dalih kondisi ekonomi nasional dalam rangka pemulihan akibat terjangan pandemi.

Namun, Pembina Gerakan Massa Buruh dan Solidaritas Buruh Pelabuhan Indonesia Irma Suryani Chaniago meminta pemerintah fair, karena ada juga perusahaan-perusahaan yang dalam catatannya tidak terdampak pandemi Covid-19.

Seharusnya tidak dipukul rata, tidak digeneralisir oleh pemerintah. Ini juga enggak fair.

Dia menyarankan Ida Fauziyah jangan menyamaratakan pukulan pandemi di sektor usaha. Irma tegaskan sekali lagi, tidak semua perusahaan mengalami guncangan akibat wabah menular tersebut. Oleh sebab itu, ada juga buruh yang berhak menerima kenaikan upah minimum regional (UMR) 2021. 

Baca juga: UMP 2021 Tidak Naik, Buruh: PDIP Bohongi Wong Cilik

"Seperti misalnya makanan dan beberapa perusahaan-perusahaan yang memang tidak terdampak ya, seharusnya tidak dipukul rata, tidak digeneralisir oleh pemerintah. Ini juga enggak fair," kata Irma, tayang di kanal YouTube Tagar TV, dilihat Senin, 2 November 2020.

Politisi nonaktif Partai NasDem itu mengharapkan, pemerintah sebaiknya memperbaiki catatan, untuk mengupayakan kenaikan UMR para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang tidak terdampak krisis ekonomi ini.

Ida FauziyahMenteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat diwawancarai awak media massa di Jakarta, Kamis (20/2/2020). (Foto: Antara/Muhammad Zulfikar)

"Meminta kepada pemerintah juga sebaiknya tidak menggeneralisir bagi perusahaan-perusahaan yang memang tidak terkena dampak ya harusnya ada kenaikan, sesuai dengan apa yang menjadi regulasi selama ini terjadi, ya terkait dengan kenaikan-kenaikan UMR sesuai inflasi misalnya," ucapnya.

Namun, Irma menyarankan, bagi perusahaan-perusahaan yang terombang-ambing situasi pandemi ini ia harapkan para tenaga kerjanya dapat menahan diri untuk sementara waktu.

Naca juga: Tuntut Kenaikan Upah, Buruh Agendakan Aksi 9 November

"Tapi bagi perusahaan-perusahaan yang memang terkena dampak, ya ya kawan-kawan buruh juga harus memahami, jangan sampai juga ngotot-ngototan. Kalau tetap minta kenaikan ya perusahaannya bisa hengkang nanti," ujarnya.

"Selain perusahaan hengkang, bangkrut, kemudian enggak bisa memberikan kenaikan gaji, kemudian perusahaan pergi atau pindah misalnya. Itu yang rugi kan juga buruh. Jadi enggak bisa juga menang-menangan. Jadi semuanya harus win-win solution," ucap Irma menambahkan.

Seperti diketahui, Menaker Ida Fauziyah memastikan tak ada kenaikan upah minimum di tahun depan. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor M/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Dalam rangka memberikan perlindungan dan kelangsungan bekerja bagi pekerja atau buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19," kata Ida Fauziyah dalam surat edarannya. []

Berita terkait
Upah Naik Rp 100 Ribu Disorot, Disnaker Jatim: Tiada Arti
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo meminta buruh bijak menyikapi upah naik Rp 100.000.
Said Iqbal Ungkit Perbedaan Upah Zaman Jokowi dan Habibie
Presiden KSPI Said Iqbal bandingkan krisis moneter saat zaman Habibie ada kenaikan upah namun saat Presiden Jokowi tidak ada.
Klaim Palsu Menaker Soal Upah Tak Naik Disepakati Dewan
Bantahan atas klaim Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang memutuskan tidak menaikkan upah minimum sudah dirumuskan bersama dewan pengupahan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.