Jakarta - Rencana pemindahan ibu kota Republik Indonesia (RI) dari Jakarta ke Pulau Kalimantan menuai pro dan kontra berbagai pihak, termasuk pertanyaan apa sebenarnya urgensi pemindahan ibu kota RI?
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan untuk untuk saat ini, tidak ada urgensi pemindahan ibu kota baru. Namun, jika melihat Indonesia pada 100 tahun yang akan datang, terlihat jelas manfaat memindahkan ibu kota baru RI dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.
"Kan kita melihatnya jauh ke depan, kita melihat dan memikirkan Indonesia 100 tahun ke depan, bukan memikirkan 5 tahun, 10 tahun ke depan," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019 seperti dilansir dari Antara.
Dengan pemikiran jauh ke depan, Moeldoko pun mendukung realisasi pemindahan ibu kota baru RI dari Jakarta ke Pulau Kalimantan. Karena, jika hanya dipikirkan tanpa realisasi kapan akan Indonesia mulai untuk move on.
"Kalau tidak dimulai, kapan lagi?" kata Eks Panglima TNI tersebut.
Kan kita melihatnya jauh ke depan, kita melihat dan memikirkan Indonesia 100 tahun ke depan, bukan memikirkan 5 tahun, 10 tahun ke depan.
Pada sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Presiden Joko Widodo meminta izin pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan pada semua pihak yang hadir.
"Dengan memohon rida Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi di ruang sidang bersama Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.
Pemindahan ibu kota menurutnya bukan hanya simbol dari identitas sebuah bangsa. Pemindahan ini akan menjadi sebuah representasi kemajuan bangsa.
"Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," kata dia. []