Jakarta - Di tangga depan gedung Nusantara atau gedung Kura-kura Dewan Perwakilan Rakyat, Edhi Baskoro Yudhyono memimpin ikrar setia anggota DPR Fraksi Demokrat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Edi Baskoro atau Ibas adalah adik Agus Yudhoyono. Ikrar setia dilakukan Senin, 15 Maret 2021.
Ikrar setia dibacakan bersama-sama oleh 48 dari 54 anggota Fraksi Demokrat DPR. Berikut ini bunyinya.
"Panca Setia Bhayangkara Partai Demokrat
Kami para kader dan bhayangkara utama Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dengan ini menyatakan kesetiaan.
1. Setia kepada dan akan membela tegaknya Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.
2. Setia kepada dan akan membela tegaknya Konstitusi, UU Partai Politik, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat Hasil Kongres ke-V Tahun 2020 yang telah disahkan Pemerintah dan dicatat dalam Surat Keputusan Kemenkumham tanggal 18 Mei 2020 Nomor M.HH-09-AH.11.01 tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.
3. Setia kepada kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020-2025 pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono Hasil Kongres ke-V Partai Demokrat yang sah tahun 2020 yang lalu.
4. Senantiasa membela dan mempertahankan dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati segala ajaran, doktrin, ideologi, manifesto politik, tradisi, dan platform Partai Demokrat, serta akan terus menerus tanpa mengenal lelah mengibarkan panji-panji Partai Demokrat di seluruh wilayah NKRI.
5. Akan tetap bersatu, kompak, dan terus menjaga solidaritas sesama kader dan senantiasa memperjuangkan amanat penderitaan dan harapan rakyat demi terwujudnya cita-cita berdirinya NKRI, utamanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demikian pernyataan kesetiaan ini kami ucapkan dengan penuh kesadaran dan dengan penuh rasa tanggung jawab."
Loyalty to my party begins.
Setiap anggota fraksi Demokrat menandatangani ikrar kesetiaan kepada Agus Harimuti Yudhoyono di atas materai Rp 10.000.
Ikrar setia ini dibacakan di tengah kemelut Partai Demokrat setelah Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Sehingga terjadi dualisme kepemimpinan di partai berlambang mercy ini. Konflik tepat setahun AHY menjadi Ketua Umum sejak terpilih pada 15 Maret 2020.
Putra bungsu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, "Setahun lalu kita semua menjadi saksi terjadinya regenerasi kepemimpinan estafet pemimpin Partai Demokrat dari Bapak Ketum SBY pada Mas Ketum AHY di Kongres kelima Partai Demokrat. Loyalty to my party ends when loyalty to my country begins atau kesetiaan kepada partai berakhir ketika pengabdian kepada negara dimulai. Tapi melihat situasi yang terjadi ke Partai Demokrat maka loyalty to my party begins."
Dualisme Demokrat kubu AHY dan Moeldoko belum mendapat jalan keluar. Keduanya sama-sama mengklaim sebagai pihak yang sah. Kelompok AHY menggunakan pegangan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat tahun 2020. Kelompok Moeldoko menggunakan landasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat tahun 2005.