Jakarta - Investor ritel ramai-ramai memburu saham perdana (IPO) Ant Group Ltd, perusahaan fintech milik miliader China, Jack Ma. Dari hasil pelepasan saham perdana secara dua listing, di bursa Shanghai dan Hong Kong, pendiri Alibaba akan meraih pendanaan US$ 34,4 miliar atau setara Rp 504 triliun.
Seperti diberitakan dari Reuters, Jumat, 30 Oktober 2020, dana hasil IPO dua listing akan dibagi secara merata, masing-masing sekitar US$ 17,2 miliar. IPO Ant Group ini mengalahkan perusaaan minyak negara Arab Saudi, Saudi Aramco senilai US$ 29,4 miliar pada Desember lalu.
Penawaran saham perdana Ant mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) hingga 872 kali.
Tak hanya investor ritel, institusi juga memburu saham Ant, yang mengoperasikan platform pembayaran onlin terbesar di China, Alipay, dan layanan keuangan lain. Namun, terdapat risiko pengawasan yang lebih besar di dalam dan luar negeri.
Penawaran saham perdana Ant mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) hingga 872 kali. Investor ritel sendiri mengajukan penawaran hingga US$ 2,8 miliar.
Jadwal bookbuilding atau proses penjaminan emisi untuk pencatatan saham di bursa Hong Kong yang didukung oleh perusahaan afiliasi, raksasa e-commerce Alibaba akan berlangsung dari Senin hingga Jumat. Sementara untuk bookbuilding di bursa Shanghai dibuka selama satu hari pada Kamis.
Sementara tawaran dari investor ritel untuk IPO perusahaan fintech milik Jack Ma ini mencapai US$ 3 triliun. Ini setara dengan produk domestik bruto (PDB) Inggris , datang dengan latar belakang pasar global yang goyah menjelang pemilihan presiden AS minggu depan dan prospek ekonomi global yang suram. []
- Baca Juga: Fintech Jack Ma Incar Dana IPO Rp 500 Triliun, Aramco Keok
- Saham Alibaba Meroket Pasca IPO di Bursa Hong Kong